Reporter: Muhammad Julian | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Elnusa Tbk (ELSA) telah menggunakan Rp 292 miliar dari anggaran belanja modal atawa capital expenditure (capex) dalam sembilan bulan pertama tahun ini. Jumlah tersebut naik dari realisasi pembelanjaan capex ELSA di semester I-2021 yang baru Rp 259 miliar.
Corporate Secretary ELSA Ari Wijaya mengatakan, pembelanjaan capex perusahaan tidak terlepas dari kondisi industri migas di tengah kondisi pandemi Covid-19 pada sembilan bulan pertama tahun ini.
“Kondisi industri migas dalam sembilan bulan terakhir ini memberi dampak kepada perusahaan jasa, sehingga membawa dampak investasi yang direalisasikan oleh perusahaan jasa,” kata Ari kepada Kontan.co.id (25/10).
Secara terperinci, realisasi capex ELSA di sepanjang Januari-September 2021 terdiri atas investasi penambahan kapasitas peralatan oil field services pada ELSA Rp 51 miliar dan anak perusahaan Rp 68 miliar, perawatan kapasitas oil field services Rp 91 miliar, investasi seismik Rp 49 miliar, EPC & Operation Maintenance Rp 1 miliar, perawatan kapasitas oil field services anak perusahaan Rp 16 miliar, dan investasi non proyek Rp 15 miliar.
Baca Juga: Hingga September 2021, Elnusa (ELSA) sudah genggam kontrak baru Rp 7,6 triliun
Ari belum mengungkapkan berapa rencana pembelanjaan capex ELSA di 3 bulan terakhir tahun ini, sebab ELSA masih menunggu hasil tender beberapa proyek. “Untuk pembelanjaan sisa anggaran Capex pada tahun 2021, kami masih menunggu beberapa proyek yang saat ini masih proses tender,” ujar Ari.
Sedikit informasi, berdasarkan laporan keuangan interim perusahaan (tidak diaudit), ELSA sudah mencatatkan pendapatan sebesar Rp 3,71 triliun di semester I 2021, turun 4,74% dibanding realisasi pendapatan semester I 2020 yang mencapai Rp 3,89 triliun.
Dari pendapatan itu, ELSA mengantongi laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih sebesar Rp 40,15 miliar di semester I 2021, turun 69,19% dari realisasi laba bersih semester I 2020 yang sebesar Rp 130,34 miliar.
Menurut catatan Kontan.co.id, penurunan kinerja di paruh pertama ini didorong oleh mundurnya pelaksanaan sebagian proyek hulu minyak dan gas (migas) akibat kondisi pandemi Covid-19.
Selanjutnya: Elnusa (ELSA) raih kontrak baru jasa survei sesmik
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News