Sumber: Kompas.com | Editor: Noverius Laoli
Setiap pengiriman, truk tangki membawa delapan ton bensin beroktan 87, sehingga dalam seminggu, jumlah BBM ilegal yang masuk ke SPBU itu mencapai 24.000 liter.
Kasat Reskrim Polrestabes Medan, AKBP Bayu Putro Wijayanto, mengatakan bahwa motif utama pengoplosan ini adalah meraih keuntungan lebih besar.
Dengan mengoplos Pertalite, SPBU bisa meraup keuntungan tiga kali lipat, yakni dari Rp 300 menjadi Rp 1.000 per liter.
Baca Juga: Lemigas: Produk BBM Pertamina Sudah Sesuai Ketentuan Ditjen Migas
"Kalau dia beli Pertalite dari Pertamina per liternya itu kan Rp 9.700 dan dijual Rp 10.000, jadi keuntungannya Rp 300 per liter. Nah, kalau ngoplos, dia bisa dapat untung Rp 1.000 per liternya. Jadi dia ngoplos itu biar keuntungannya lebih banyak," ujar Bayu dalam wawancara telepon dengan Kompas.com, Jumat (7/3/2025).
Kini, SPBU tersebut telah disegel, dan distribusi BBM dihentikan. Polisi telah menetapkan tiga orang sebagai tersangka dalam kasus ini, yakni Muhammad Agustian Lubis (35) selaku manajer SPBU, Untung (58) sebagai sopir mobil tangki, dan Yudhi Timsah Pratama (38) sebagai kernet.
Saat ini, penyelidikan masih berlanjut untuk mengungkap keterlibatan pihak lain, termasuk seorang individu berinisial MI yang disebut sebagai pemasok bensin oktan 87 ke SPBU tersebut.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mobil Tangki Bawa Pertalite Oplosan ke SPBU Medan, Elnusa Petrofin: Sudah Putus Kontrak Sejak 2023 ", Klik untuk baca: https://money.kompas.com/read/2025/03/08/160316526/mobil-tangki-bawa-pertalite-oplosan-ke-spbu-medan-elnusa-petrofin-sudah-putus?page=all#page2.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
