Reporter: Fitri Nur Arifenie | Editor: Umar Idris
JAKARTA. PT Pertamina akan menaikkan harga jual elpiji ukuran 50 kg sebesar 10% mulai minggu depan. Vice President Communication Pertamina Mochammad Harun telah menandatangani surat direksi Pertamina tentang kenaikan harga . "Kenaikan harga mulai berlaku minggu depan, tanggalnya akan kami sampaikan," ujar Harun, Jumat (1/7).
Kenaikan harga elpiji 50 kg ini akan nenekan kerugian yang diderita oleh Pertamina. Sayangnya, Harun enggan menyebutkan berapa besar kerugian yang ingin ditekan oleh Pertamina.
Asal tahu saja, setiap tahun BUMN migas itu mengkalim terus merugi karena menjual elpiji kemasan 12 kg dan 50 kg. Kenaikan harga gas saat ini membuat Pertamina semakin merugi. Berdasarkan perhitungan kasar, apabila Pertamina tidak menaikkan harga, kerugian Pertamina menjadi Rp 4,7 triliun tahun ini. Padahal, dalam perhitungan Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) 2011, Pertamina hanya memperkirakan kerugian elpiji nonsubsidi sebesar Rp 2,3 triliun.
"Kami ingin industri juga berbagi beban sehingga Pertamina tidak terlalu banyak mengalami kerugian," kata Harun.
Dengan penyesuaian harga ini, lanjut Harun, Pertamina akan memenuhi permintaan elpiji untuk kelompok industri yang umumnya menggunakan elpiji ukuran 50 kg. Selama ini, untuk menekan kerugian elpiji nonsubsidi, Pertamina menahan penjulan elpiji di level 900.000 metrik ton per tahun. "Padahal, kebutuhannya mencapai 1,2 juta ton. Pertamina berjanji akan menambah pasokan untuk kebutuhan industri karena menjelang puasa dan lebaran seperti sekarang, kebutuhan gas elpiji terus meningkat.
Berbeda halnya dengan elpiji kemasan 12 kg, Pertamina akan menaikkan harganya setelah Lebaran. Pertamina masih melakukan kajian agar tidak terjadi migrasi dari elpiji 12 kg ke 3 kg. Sama seperti sebelumnya Pertamina mengharapkan kerugian elpiji nonsubsidi ini diganti pemerintah.
Menteri BUMN, Mustafa Abubakar menyerahkan kenaikan harga jual elpiji tersebut kepada Pertamina. "Itu kan aksi korporasi Pertamina. Semuanya tergantung Pertamina," kata Mustafa singkat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













