Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emporio Armani 7 resmi memasarkan produknya di Indonesia. Brand fashion olahraga premium asal Italia ini meresmikan kehadirannya dengan dua gerainya yang telah dibuka di Jakarta.
Audry Ong, Emporio Armani 7 Division Head menuturkan bahwa kehadiran AE7 ini mencoba menawarkan penampilan presentable.
Menurutnya, athleisure sudah mulai digandrungi masyarakat Indonesia dan juga penampilan yang instagramable.
"Jadi kami melihat peluang pasar untuk digarap," ujarnya di Jakarta, Kamis (2/5).
Dengan begitu, Audry optimistis permintaan akan ada. Asal tahu saja, saat ini gerai EA7 sendiri sudah ada 2 di Indonesia.
Pertama berada di Grand Indonesia dan kedua berada di Pondok Indah Mall. Untuk gerai yang berada di Grand Indonesia sendiri merupakan yang pertama di Southeast Asia.
Ia juga menjelaskan, Jakarta dipilih menjadi negara pertama dibukanya EA7 lantaran memiliki potensi yang besar. "Jakarta sangat gila branded. Makanya sekarang brand apa saja masuk," tuturnya.
Meski demikian, ia enggan terlena dengan potensi itu sehingga sebagai pelaku ritel yang penting tidak mematok harga yang terlalu tinggi. Sebagai brand premium, produk EA7 juga dibanderol rata-rata dengan harga Rp 1,8 juta untuk produknya.
Secara rinci untuk produk t-shirt harga mulai Rp 900 ribu, sedangkan untuk topi mulai dari Rp 600 ribu. Oleh sebab itu, target market EA7 sendiri merupakan kalangan menengah atas dengan umur 30-40 tahun.
Untuk awalan kedua gerainya, Audrey menargetkan pengunjung hingga 5.000 orang tiap bulannya pada tiap gerainya.
Ia juga bilang sebagai awal gerai EA7 sendiri baru akan buka 2 gerai saja. "Baru di tahun depan rencana akan buka 1 atau 2 gerai kembali, tapi saya belum bisa konfirmasi karena akan evaluasi," tuturnya.
Selama beroperasi, Audrey menyebutkan produk favorit merupakan jaket pria. "Makanya komposisi purchase jaket kami 20%-30%," jelasnya.
Stefanus Ridwan, Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) menyebutkan dengan makin banyaknya brand luar negeri masuk Indonesia akan semakin menggeliat industri ritel di Indonesia.
"Karena orang rata-rata beli di luar negeri. Sekarang kalau bisa beli di Indonesia jadi bisa menghemat dan keuntungannya jadi punya peritel Indonesia," ujarnya saat dihubungi kontan.co.id secara terpisah.
Terkait daya beli, dengan rata-rata harga Rp 1,8 juta disebutnya masyarakat masih mampi membeli. Hal tersebut lantaran banyak yang menjual hingga Rp 4 juta untuk sebuah kaos.
Dengan kehadiran brand luar negeri di Indonesia juga akan semakin menahan masyarakat untuk berbelanja di luar negeri. Hanya saja, ia menegaskan pentingnya untuk mengevaluasi harga yang ditawarkan.
Menurutnya, sangat baik harga yang ditawarkan di bawah atau maksimal sama dengan yang ditawarkan di luar negeri. Apabila di atas, maka masyarakat disebutnya akan memilih berbelanja di luar negeri.
Terkait harga sendiri, ia menambahkan dengan harga di bawah atau setara, masyarakat bisa menghemat 10% hingga 20% walaupun ada tawaran tax refund yang ditawarkan di luar negeri.
Namun, ia tetap khawatir apabila bersaing dengan Malaysia atau Hongkong yang disebutnya menawarkan harga lebih murah. Karenanya, ia terus menegaskan untuk memperhatikan harga yang ditawarkan.
Selain keuntungan hemat yang dirasakan masyarakat, dengan masuknya brand premium juga akan mendorong designer lokal menghasilkan brand premium juga.
"Hal itu berdampak pada menggeliatnya produk dalam negeri. Karena, ternyata kalau soal banting-bantingan harga di produk umum untungnya hanya Rp 28.000, Rp 38.000, atau Rp 40.000. Beda kalau main di brand premium, harga saja bisa ratusan ribu sampai Rp 4 juta," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News