kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.440.000   -4.000   -0,28%
  • USD/IDR 15.339   1,00   0,01%
  • IDX 7.829   -2,64   -0,03%
  • KOMPAS100 1.196   2,88   0,24%
  • LQ45 970   3,33   0,34%
  • ISSI 228   0,02   0,01%
  • IDX30 495   1,66   0,34%
  • IDXHIDIV20 597   3,35   0,56%
  • IDX80 136   0,44   0,33%
  • IDXV30 140   0,56   0,40%
  • IDXQ30 166   1,10   0,67%

ENTREV Sambut Baik Ekosistem Kendaraan Listrik di Bandung


Senin, 16 September 2024 / 15:50 WIB
ENTREV Sambut Baik Ekosistem Kendaraan Listrik di Bandung
ILUSTRASI. entrev


Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Jane Aprilyani

KONTAN.CO.ID - Ekosistem kendaraan listrik di Indonesia semakin kuat, salah satunya ditandai dengan kehadiran bus listrik di Kota Bandung. Dalam upaya ini, Boyke Lakaseru, National Project Manager ENTREV, memberikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat atas langkah progresif mereka dalam mengoperasikan bus listrik sebagai transportasi publik yang ramah lingkungan. Boyke juga menekankan pentingnya kerjasama semua pihak, termasuk pemerintah daerah, dalam mendukung ekosistem kendaraan listrik.

“Ekosistem kendaraan listrik tidak mungkin berkembang tanpa dukungan dan political will dari pemerintah daerah. Kami sangat mengapresiasi langkah Pemprov Jawa Barat yang berhasil mengoperasionalkan bus listrik, yang mampu mengurangi emisi karbon dan menjadi contoh nyata bagi masyarakat bahwa pemerintah bisa menyediakan transportasi publik yang ramah lingkungan,” ungkap Boyke dalam keterangannya ke KONTAN.

Dalam konteks yang lebih luas, Pemprov Jawa Barat terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung keberlanjutan lingkungan dengan meluncurkan program uji coba Zona Emisi Nol (Zero Emission Zone) di kawasan Gedung Sate. Langkah ini merupakan bagian dari strategi komprehensif untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan mendukung penggunaan kendaraan listrik secara lebih luas di wilayah perkotaan.

Muhammad Fudollah Subkordinator Penyiapan Usaha Ketenagalistrikan Kementerian ESDM menjelaskan bahwa pemerintah menargetkan pengurangan emisi gas rumah kaca hingga 50% pada tahun 2030 dan mencapai nol emisi pada tahun 2050. Program ini diharapkan dapat memicu adopsi kendaraan listrik secara masif di kalangan masyarakat dan sektor publik.

Baca Juga: Kolaborasi GenZ Amplifikasi Kendaraan Listrik, Dorong Masyarakat Ikut Kurangi Emisi

“Saat ini sudah ada 100 bus listrik yang beroperasi di Jawa Barat, dan dalam waktu dekat, jumlahnya akan bertambah menjadi 200 unit hingga akhir November 2024. Kami berharap inisiatif ini dapat menjadi model bagi daerah lain dalam mengimplementasikan Zona Emisi Nol, terutama di lingkungan pemerintah,” kata Fudollah.

Selain elektrifikasi transportasi umum, infrastruktur pengisian daya juga menjadi prioritas dalam mendukung ekosistem kendaraan listrik. Beberapa stasiun pengisian daya telah dibangun di wilayah strategis, seperti depo bus di Bandung dan sekitarnya.

Ai Saadiyah Dwidangsih, Kepala Dinas ESDM Provinsi Jawa Barat, menambahkan bahwa penggunaan bus listrik di kawasan perkantoran Gedung Sate merupakan langkah strategis dalam mengurangi jejak karbon.

“Kami percaya bahwa transportasi publik berbasis kendaraan listrik dapat memberikan dampak signifikan pada kualitas udara di perkotaan. Ini juga menjadi contoh nyata bagi masyarakat akan pentingnya energi hijau di kehidupan sehari-hari,” jelasnya.

Pemerintah juga memberikan berbagai insentif untuk mendorong penggunaan kendaraan listrik, seperti pembebasan pajak kendaraan dan insentif lain yang mendukung percepatan transisi energi bersih. Pada acara Focus Group Discussion (FGD) yang digelar oleh ENTREV bekerjasama dengan sama Pemprov Jawa Barat pada tanggal 12 September 2024 di Bandung, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Herman Suryatman, menekankan bahwa implementasi Zona Emisi Nol di Gedung Sate adalah langkah awal menuju pengurangan emisi di kantor-kantor pemerintah dan ruang publik di seluruh Jawa Barat.

"Saat ini di Kawasan Gedung Sate sudah dilaksanakan program Zero Emission Zone, yang kedepannya akan diimplementasikan juga di kantor perangkat daerah lingkup Pemdaprov Jabar, Kabupaten/Kota bahkan di ruang publik," kata Herman.

FGD tersebut juga menghasilkan komitmen bersama dari berbagai stakeholder untuk mendukung implementasi Zona Emisi Nol, yang bertujuan meningkatkan transisi dari kendaraan berbahan bakar fosil ke kendaraan listrik. Langkah ini diharapkan dapat mendorong pencapaian target Net Zero Emission 2060 dan menciptakan lingkungan yang lebih bersih bagi masyarakat.

Dengan dukungan dari berbagai pihak, program ini diharapkan menjadi salah satu langkah penting dalam membangun ekosistem kendaraan listrik yang lebih berkelanjutan di Indonesia.

Baca Juga: ENTREV Paparkan Peluang Kendaraan Listrik di Indonesia

Selanjutnya: Belum Ada Calon Pesaing Baru BSI, OJK Bilang Begini

Menarik Dibaca: 6 Posisi Tidur Terbaik hingga Terburuk untuk Ibu Hamil yang Direkomendasikan Ahli

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×