kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

ERAA bukukan pendapatan Rp 34,7 triliun sepanjang 2018


Senin, 08 April 2019 / 11:06 WIB
ERAA bukukan pendapatan Rp 34,7 triliun sepanjang 2018


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Erajaya Swasembada Tbk (ERRA), catatkan pertumbuhan pendapatan 43% menjadi Rp 34,7 triliun sepanjang 2018. Adapun pertumbuhan tersebut didorong oleh peningkatan penjualan melalui ekspansi pasar yang dilakukan secara agresif.

Budiarto Halim, Presiden Direktur PT Erajaya Swasembada Tbk menjelaskan bahwa capaian di tahun lalu sangat luar biasa. "Jika dibandingkan dengan kondisi pasar yang secara umum tidak terlalu tinggi pada tahun sebelumnya," ujarnya dalam keterangan pers yang diterima kontan.co.id, Senin (8/4).

Sepanjang tahun lalu, emiten dengan kode saham ERAA di Bursa Efek Indonesia ini menjual lebih dari 16 juta smartphone atau tumbuh 30% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sedangkan rata-rata harga penjualan produk meningkat 13% menjadi Rp 1,8 juta.

Dengan begitu, sepanjang tahun lalu ERAA berhasil mencatatkan pendapatan sebesar Rp 34,7 triliun atau tumbuh 43% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 24,2 triliun. Sedangkan untuk laba bersih ERAA mencatatkan pertumbuhan 150% YoY dari Rp 339,5 miliar menjadi Rp 850,1 miliar.

Disebutkan pula bahwa beragam jenis produk yang diminati pasar menyebabkan kenaikan margin kotor dan laba bersih masing-masing 9,1% dan 2,5%. Kinerja tersebut tak lepas dari strategi ekspansi perusahaan dengan membuka 212 toko ritel di Indonesia, Malaysia, dan Singapura dengan total 936 toko ritel.

Hasan Aula, CEO ERAA menambahkan dalam rangka mengembangkan bisnis ERAA dan menangkap peluang atas permintaan masyarakat, modal kerja perusahaan terutama pada stok persediaan meningkat hingga akhir tahun lalu. Ia menyebutkan rata-rata persediaan perusahaan meningkat di atas 50 hari, yang menyebabkan peningkatan arus kas perusahaan sehingga level pinjaman bank juga meningkat.

Untuk itu pihaknya juga tengah mencari cara guna mengatasi hal tersebut. "Saat ini kami sedang dalam proses mengambil langkah untuk berubah bersama pricipals dan partners untuk meningkatkan kinerja ke depannya," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×