Reporter: Merlinda Riska | Editor: Sandy Baskoro
JAKARTA. Permintaan produk teknologi informasi seperti ponsel dan komputer terus meningkat. Hal inilah yang mendorong distributor ponsel, PT Erajaya Swasembada Tbk, berniat menambah portofolio produknya.
Tak hanya ponsel, emiten berkode saham ERAA ini siap memasarkan produk TI seperti notebook, tablet, aksesori telekomunikasi dan printer. "Akan
dijual di megastore," kata Direktur Komunikasi dan Pemasaran Erajaya Swasembada, Djatmiko Wardoyo, kepada KONTAN, Senin (25/3).
Erajaya menargetkan kontribusi produk TI pada tahun ini bisa mencapai 7%-8% dari penjualan ritel. Di tahun lalu, kontribusi bisnis ritel terhadap pendapatan konsolidasi Erajaya meningkat dari 15,8% menjadi 17,6% total pendapatan. Namun Djatmiko enggan merinci lebih lanjut tentang kontribusi pendapatan dari masing-masing lini bisnisnya. "Tunggu rilis laporan keuangan, akhir Maret ini akan terbit," ucap dia.
Yang pasti, Erajaya tak ambisius menggapai pendapatan signifikan untuk produk TI. Sebab, secara nilai, penjualan ponsel masih menjadi nomor satu bagi Erajaya. Dus, perusahaan ini menargetkan menambah outlet sebanyak 105 outlet pada 2013. Perinciannya, 65 regular store, enam megastore serta 35 gerai iBox.
Pada tahun lalu, Erajaya telah membangun 142 gerai, di periode yang sama juga menutup 22 toko untuk wilayah yang tidak potensial. Sehingga,
sampai akhir 2012, Erajaya telah memiliki 395 gerai, 87 pusat distribusi dan 20.500 toko hasil kerjasama dengan pihak ketiga.
Pada 2012, Erajaya memimpin pasar penjualan handset dengan pangsa 32%. "Tahun ini, kami optimistis bisa tetap nomor satu dalam bisnis distribusi handset," kata dia.
Manajemen Erajaya mengalokasikan belanja modal tahun ini Rp 90 miliar, sama seperti tahun lalu. Erajaya pun optimistis pendapatannya bakal
menanjak lantaran ekonomi terus bertumbuh. "Untuk memenuhi kebutuhan itu, kami memiliki semua jenis outlet, ada outlet khusus satu merek,
satu sistem operasi seperti Android store, juga ada yang multibrand seperti Erafone," kata Djatmiko.
Djatmiko memprediksi pertumbuhan penjualan ponsel pintar di tahun ini semakin tinggi dibandingkan ponsel fitur. Mengacu data Frost and Sullivan, pertumbuhan jumlah ponsel di Indonesia mencapai 60,4 juta unit. Dari jumlah itu, sebanyak 22,1 juta unit atau 37% adalah ponsel pintar.
Belum lama ini, Erajaya menggaet Asus untuk kerjasama distribusi. Selama ini, Erajaya mendistribusikan merek Acer, Apple, Blackberry, Dell, HTC, Huawei, LG, Motorola, Nokia, Samsung, Sony Mobile, Venera, Asus dan Polytron.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News