Reporter: kompas.com | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir tengah mencari investor strategis untuk PT Garuda Indonesia Tbk (GIIA). Erick mengatakan sejauh ini, maskapai asal Uni Emirat Arab (UEA) yakni Emirates dan Etihad Airways jadi calon investor Garuda Indonesia.
Hal itu disampaikan oleh Erick usai rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI, Jakarta, Senin (4/7/2022).
“Salah satunya, bisa Emirates, bisa Etihad yang akan menjadi bagian daripada logistik ekosistem udara kita. Tapi belum putus, kan kemarin baru persentasi,” kata Erick seperti dikutip dari Kompas.com.
Erick menekankan investor yang nantinya akan bekerja sama sebagai partner strategis dengan Garuda Indonesia harus memiliki nilai tambah. Ia mewanti–wanti jangan sampai Indonesia hanya menjadi pasar saja.
Ia juga berharap kerja sama dengan UEA bisa menjadi jendela bagi produk Indonesia, ke Timur Tengah, Afrika, bahkan Eropa. Saat ini, Garuda Indonesia tengah mencari investor strategis untuk memperbaiki kinerja maskapai pelat merah tersebut.
Baca Juga: Sri Mulyani Pastikan Beri PMN Untuk Garuda Indonesia (GIAA) Sebesar Rp 7,5 Triliun
Terkait hal ini, Sekretaris Eksekutif Pusat Studi Perdagangan Dunia, Universitas Gadjah Mada, Maharani Hapsari, menilai langkah Erick Thohir dan management untuk mencari investor strategis bagi Garuda Indonesia merupakan langkah strategis dan perlu didukung.
Mencari investor strategis merupakan bagian yang tak terpisahkan dari pembenahan struktural yang tengah dilakukan Menteri Erick di Garuda.
Menurut Maharani, mencari investor strategis merupakan kebijakan adhock yang tengah digulirkan Menteri Erick. Ini merupakan bagian dari grand design pembenahan secara komprehensif yang merupakan bagian tak terpisahkan dari transformasi industri aviasi Garuda.
Dalam hal ini Pemerintah harus mengetahui secara presisi rantai pasok dari hulu hingga hilir industri penerbangan Nasional. Sehingga Pemerintah bisa mengetahui keunggulan apa saja yang dimiliki Garuda dan bagaimana cara untuk memanfaatkan keunggulan tersebut.
"Sehingga ketika rantai pasok industri penerbangan Nasional bisa dipetakan, maka kehadiran investor strategis ini bisa menjadi pendorong yang sangat efektif untuk dapat mengembangkan Garuda,"kata Maharani.
Baca Juga: DPR Restui Pemberian PMN Tahun 2023 Rp 73,26 Triliun, ini Daftar BUMN Penerima
Selain mendatangkan kapital yang sangat besar, kehadiran investor strategis di Garuda diharapkan Maharani mampu mewujudkan transfer ilmu pengetahuan dan teknologi aviasi dunia.
Sebab untuk mengembangkan Garuda di masa mendatang tak hanya dibutuhkan financial capital. Tetapi juga dibutuhkan peningkatan human capital di sektor aviasi. Selain itu kehadiran investor strategis juga diharapkan meningkatkan jumlah penumpang dan cargo di Garuda.
"Semua masyarakat Indonesia termasuk Menteri Erick Thohir ingin agar Garuda bisa menjadi pemain utama di industri aviasi Nasional maupun global. Menteri Erick harus bisa memilih dan memilah calon investor strategis tersebut. Mereka harus memiliki visi jangka panjang untuk mengembangkan industri aviasi. Sehingga kehadiran investor strategis ini tak membuat masyarakat Indonesia hanya sebagai objek. Tetapi menjadi bagian tak terpisahkan dari perkembangan transformasi industri aviasi Nasional dan global,"ungkap Maharani.
Menggandeng investor strategis dalam mengembangkan usaha, dinilai Maharani merupakan hal lazim dan rasional dalam menjalankan bisnis. Termasuk di industri aviasi global. Meski Indonesia memiliki sumberdaya dan potensi wisata yang besar, menurut Maharani harus ada yang perlu dilengkapi dengan kehadiran investor strategis. Sehingga kehadiran investor strategis di Garuda diharapkan dapat melengkapi kekurangan yang saat ini dimiliki bangsa Indonesia.
"Pembenahan Garuda tak boleh berhenti di satu sisi saja. Ketika kita telah mengambil kebijakan rasional untuk menyelamatkan Garuda, maka harus ada konsekwensi rasional dan strategis yang harus dipenuhi. Dengan sumberdaya yang besar yang dimiliki Indonesia diharapkan masuknya investor strategis dapat terpetakan dengan baik,"kata Maharani.
Erick memastikan Garuda Indonesia akan memperoleh dana Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 7,5 triliun. Selanjutnya, barulah mulai melirik peluang kerja sama dengan investor.
“Sesuai yang sudah diputuskan, pemerintah masuk dulu Rp 7,5 triliun, baru bicara investor, apakah dari dalam negeri, atau dari luar negeri. Tapi siapapun itu, wajib menjadi partner strategis, jadi bukan hanya uang,” ujarnya.
Baca Juga: Pelita Air Services (PAS) Berencana Tambah 10 Pesawat Setiap Tahun
Dalam kesempatan tersebut, Erick juga mengatakan sebelumnya sempat bayak yang pesimis terkait dengan kasus korupsi Garuda Indonesia yang terjadi sebelumnya. Maka dari itu, perlu payung hukum untuk menjalankan negosiasi dengan para lesor.
“Kasus korupsinya akan kami bersihkan, memang kalau tidak ada payung hukum tentang pembersihan itu, apalagi ini mengenai sewa menyewa pesawat terbang yang harganya termahal di dunia, sulit kita bernegosiasi, dan akhirnya PKPU itu bisa berjalan 97% (kreditur) menyetujui, itu angka yang luar biasa,” ucapnya,
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Erick Thohir Sebut Emirates dan Etihad Jadi Calon Investor Garuda Indonesia"
Penulis : Kiki Safitri
Editor : Yoga Sukmana
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News