kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Erick Thohir minta PLN berhenti main proyek-proyek tak penting


Jumat, 13 Agustus 2021 / 13:47 WIB
Erick Thohir minta PLN berhenti main proyek-proyek tak penting
ILUSTRASI. Menteri BUMN Erick Thohir meninjau kawasan Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) sebelum mengikuti Peluncuran Produksi Oksigen PLN Peduli di Muara Karang, Jakarta, Kamis (12/8/2021). ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/foc.


Reporter: Filemon Agung | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta PT Perusahaan Listrik Negara berhenti memainkan proyek yang tidak penting.

Erick menilai, upaya ini sebagai bagian dari transformasi PLN menjadi tulang punggung ketenagalistrikan yang sehat.

"Nggak usah ada lagi proyek-proyek aneh. Stop permainan proyek yang gak penting," ungkap Erick dalam Launching Produksi Oksigen PLN Peduli yang digelar virtual, Kamis (12/8).

Erick pun mengapresiasi langkah awal yang telah dilakukan yakni dengan pemangkasan belanja modal alias capital expenditure (capex) sebesar 24% oleh PLN.

Baca Juga: Catat kinerja positif di semester I-2021, Mitrabara Adiperdana ajukan revisi RKAB

Erick melanjutkan, dengan tantangan konversi pembangkit fosil menuju Energi Baru Terbarukan (EBT) maka transformasi PLN harus dilakukan saat ini juga. Mengingat PLN juga kini masih dibayangi utang jumbo.

"Dengan kondisi PLN utang Rp 500 triliun dan ubah pembangkit menjadi EBT berarti butuh dana besar," imbuh Erick.

Selain itu, dengan kondisi PLN harus menjalankan penugasan pemerintah lewat pemberian subsidi listrik juga kerap dihadapkan pada pembayaran dana kompensasi yang terlambat.

Untuk itu, Erick memastikan sejumlah upaya akan dilakukan. 

Baca Juga: Tahun 2030, produksi Blok Rokan ditargetkan mencapai 400 ribu bph

Mengenai besaran utang, langkah refinancing dengan bunga yang lebih murah dilakukan. Sebagai tahap awal, PLN telah me-refinancing utang sebesar Rp 30 triliun. Upaya ini disebut bakal terus dilakukan.

Sementara itu, realisasi pembayaran kompensasi yang biasanya memakan waktu hingga 2 tahun kini tengah diupayakan agar dapat dipangkas menjadi hanya 6 bulan saja. "Kita transformasi mumpung momen ada," pungkas Erick.

Selanjutnya: Harga minyak mentah jatuh untuk hari kedua, IEA peringatkan perlambatan permintaan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×