kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45891,58   -16,96   -1.87%
  • EMAS1.358.000 -0,37%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Erick Thohir: Rumah sakit BUMN bisa kalahkan pelayanan rumah sakit swasta


Senin, 10 Februari 2020 / 21:36 WIB
Erick Thohir: Rumah sakit BUMN bisa kalahkan pelayanan rumah sakit swasta
ILUSTRASI. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir hadiri forum rumahsakit (RS) BUMN di Fairmont Hotel Jakarta, Senin (10/2).


Reporter: Amalia Fitri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berkata RS BUMN dapat mengalahkan rumah sakit swasta dalam hal pelayanan masyarakat.

"Kalau sistemnya jalan saya yakin rumah sakit BUMN bisa lebih baik dari swasta karena kita tidak ada ego, melayani masyarakat meski bisnis juga, tidak seperti swasta yang murni bisnis," katanya di Jakarta, Senin, (10/2).

Baca Juga: Konsolidasi jadi strategi RS BUMN jadi market leader dalam industri rumah sakit

Dia meminta sinergi antara 57 rumah sakit yang tergabung dalam PT Pertamina Bina Media IHC (Pertamedika) dapat meningkat melalui pemetaan alat medis. "Alat medis yang jumlahnya terbatas dapat dimaksimalkan dengan interkoneksi di seluruh RS yang ada," lanjut Erick.

Ia juga bilang penggabungan rumah sakit BUMN akan menciptakan market leader rumah sakit di Indonesia. Share market dari rumah sakit-rumah sakit BUMN sebesar 25%.

"Market share luar biasa, enggak perlu juga 51%. Kalau enggak ada persaingan kan enggak seru," kata Erick dalam acara '1st Indonesia Healthcare Corporation Medical Forum' di Hotel Fairmont, Jakarta Pusat, Senin, (10/2).

Maka dari itu, dirinya mengatakan harapannya dengan integrasi tersebut akan bisa menciptakan rumah sakit dengan kapasitas yang besar serta standar yang tinggi sehingga bisa menyaingi swasta. Ia menyadari banyak orang Indonesia yang lebih memilih berobat ke luar negeri dibandingkan di dalam negeri.

Baca Juga: Konsolidasi 64 rumahsakit BUMN ditargetkan rampung akhir 2020

Berdasarkan data Kementerian BUMN, 64 RS BUMN ini memiliki total pendapatan Rp 5,6 triliun dengan EBITDA sebesar Rp 510 miliar. Erick berharap dengan integrasi akan mampu meningkatkan (laverage) pendapatan menjadi Rp 8 triliun hingga Rp10 triliun di masa mendatang.

Sementara itu, Direktur Utama PT Pertamina Bina Medika IHC (Pertamedika), Fathema Djan Rahmat menyebutkan jumlah dokter umum untuk holding RS BUMN terdiri dari, 64 Rumah sakit, 940 dokter, lalu ada juga 1.473 dokter spesialis, 159 dokter sub-spesialis, 126 ruang operasi, dengan penanganan 298 operasi jantung, memiliki 572 mesin hemodialisa dan dua mesin radioterapik, lima mesin MRI dan 20 mesin CT scan.

"Roadmap pengembangan IHC group agar bisa mencapai posisi market leader di 2022. Pertama, tahap pertama atau foundation yakni dengan develop market position yang dilakukan di 2019-2020," kata Fathema.

Baca Juga: Saham-saham konstruksi BUMN layak koleksi, simak target untuk 2020

Fase kedua atau expansion dengan melakukan grow market share di 2020-2021. Fase ketiga atau full leadership plus regional expansion dengan melakukan secure leadership position di 2022.

"Pada Juni kami komitmen untuk selesaikan integrasi 35 RS dengan jumlah tempat tidur 4800 ribu. Di fase ke tiga akan jadi 64 RS dengan jumlah tempat tidur 6500," tutur Fathema.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×