Reporter: Muhammad Yazid | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan membutuhkan waktu sepekan untuk melaksanakan observasi terhadap insiden kecelakaan di areal kerja PT Freeport Indonesia. Sejauh ini, pemerintah belum menyimpulkan penyebab kecelakaan tambang yang memakan satu korban jiwa tersebut.
R Sukhyar, Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM mengatakan, pihaknya telah mengirimkan dua personalia inspektur tambang untuk menyelidiki sebab kejadian insiden tersebut. "Tapi, belum ada laporan, biasanya satu minggu setelah kami kirimkan tim inspektur tambang," kata dia usai mengikuti seminar Indonesia Mining Outlook 2015, Rabu (28/1).
Menurut dia, hasil temuan tim tersebut nantinya akan menghasilkan rekomendasi. Nantinya, pemerintah akan memutuskan sanksi yang akan diberikan misalnya kepada perusahaan ataupun karyawan yang diduga terlibat dengan kejadian insiden.
"Kami kan khawatir, apakah kecelakaan tambang itu karena unsur kesengajaan, kelalaian, atau karena sistem di workshop yang salah," kata Sukhyar.
Asal tahu saja, kecelakaan terjadi pada Sabtu (24/1) Pukul. 13.30 waktu setempat. Lokasi kecelakaan terjadi di areal kerja Enggross Yard di dekat power plant C Mill 74.
Kecelakaan terjadi ketika Truck 730178 mundur dan menjepit korban di antara getman dan pintu bengkel. Akibatnya, korban cidera dan meninggal pada Minggu (25/1) di RS Tembaga Pura. Kecelakaan tersebut menewaskan Suwardi Ilyas, karyawan dari PT Panca Duta Karya Abadi, perusahaan kontraktor di areal kerja Freeport Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News