kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45933,94   -29,79   -3.09%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

ESDM: Pertamina dapat untung Rp 7 triliun dari Blok Mahakam


Minggu, 25 Maret 2018 / 21:43 WIB
ESDM: Pertamina dapat untung Rp 7 triliun dari Blok Mahakam
ILUSTRASI. BLOK MAHAKAM


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah enggan disebut sebagai biang kerok kerugian yang bisa dialami PT Pertamina (Persero) akibat menanggung selisih harga solar subsidi dan premium. Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM sekaligus Plt Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Ego Syahrial bilang, pemerintah tidak membiarkan Pertamina merugi.

Pemerintah bahkan punya banyak cara untuk membantu Pertamina. Salah satu caranya dengan memberikan pengelolaan Blok Mahakam kepada Pertamina.

Ego menyebut keuntungan yang bisa didapat Pertamina dari Blok Mahakam bisa mencapai Rp 7 triliun. "Pemerintah kan banyak cara. Contoh Pertamina diberikan Mahakam, untungnya berapa? Rp 7 triliun, bersih," ungkap Ego pada Jumat (23/3).

Ego meminta agar tidak ada lagi pernyataan yang menyudutkan pemerintah seolah-olah telah merugikan Pertamina dengan keputusan harga solar dan premium. "Artinya Pemerintah memikirkan juga. Jadi jangan ada sampai pernyataan bahwa pemerintah membiarkan Pertamina rugi, tidak ada," imbuhnya.

Seperti diketahui, pemerintah melalui Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan telah memutuskan tidak menaikan harga BBM jenis solar subsidi dan premium hingga 2019. Akibat keputusan tersebut, Pertamina menghitung adanya potensi kerugian sebesar RP 3,9 triliun selama periode Januari-Februari 2018. Sementara hingga akhir tahun 2018, Pertamina memproyeksi adanya potensi kerugian sebesar Rp 24 triliun.

Perhitungan tersebut didasarkan pada formula harga jual eceran BBM. Harga premium seharusnya sudah mencapai Rp 8.600 per liter untuk April–Juni 2018.Sedangkan premium saat ini masih dijual Rp 6.450 per liter. Ini berarti telah ada selisih harga sebesar Rp 2.150 per liter.

Sementara untuk BBM jenis solar, dengan formula harga harusnya harga solar saat ini sebesar Rp 8.350 per liter. Saat ini solar masih dijual seharga Rp 5.150 per liter. Ini berarti ada selisih harga Rp 3.200 per liter.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet Using Psychology-Based Sales Tactic to Increase Omzet

[X]
×