Reporter: Filemon Agung | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memproyeksikan akan terjadi penurunan produksi bijih nikel di 2020.
Direktur Pembinaan dan Pengusahaan Mineral Kementerian ESDM Yunus Saefulhak mengungkapkan, hal ini dimungkinkan pasca terjadinya lonjakan produksi di 2019.
"Bijih nikel kadar rendah dengan sendirinya akan ngerem (produksi)," kata Yunus di kantornya, Kamis (23/1).
Sayangnya, Yunus belum bisa merinci seputar target produksi di tahun 2020.
Baca Juga: Pemerintah siap atur tata kelola nikel, termasuk Harga Patokan Mineral (HPM)
Asal tahu saja, produksi bijih nikel pada 2019 mencapai 52,76 juta ton. Angka ini meningkat hingga 138,3% dibanding tahun 2018 yang tercatat sebesar 22,14 juta ton.
"Sekarang tumpukan jadi gunung. Ketika ekspor distop, otomatis ada over supply. Kadar rendah yang tidak diekspor ditata ulang untuk disimpan," terang Yunus
Adapun, produksi nickel matte pada 2019 tercatat sebesar 65,01 ribu ton atau turun 13,31% year on year (yoy) di mana pada 2018 mencapai 75 ribu ton.
Produksi feronikel tahun 2019 mencapai 1,1 juta ton nikel dalam feronikel (TNi) naik hampir dua kali lihat di mana pada 2018 produksi tercatat sebesar 573 ribu ton.
Selain itu, produksi Nickel Pig Iron (NPI) pada 2019 naik 114,37% atau setara 692,42 ribu ton dibanding 2018 sebesar 323 ribu ton.
Baca Juga: Produksi dan ekspor bijih nikel di 2019 melesat tajam
Kontan.co.id mencatat, PT Vale Indonesia Tbk tetap fokus menjaga tingkat produksi nikel dalam matte sepanjang tahun 2020.
Head of Investor Relations & Treasury Vale Indonesia Adi Susatio mengatakan, pihaknya fokus mempertahankan produksi nikel dalam matte di tahun ini.
Rencananya, emiten berkode saham INCO tersebut mematok target produksi nikel dalam matte kurang lebih sebanyak 71.000 ton di tahun ini.
Jumlah tersebut tidak jauh berbeda dengan proyeksi nikel dalam matte yang diproduksi INCO pada tahun 2019 di kisaran 71.000—73.000 ton.
Hingga saat ini, Vale Indonesia belum membeberkan realisasi produksi nikel dalam matte sepanjang tahun lalu.
Sementara itu, PT Ifishdeco Tbk (IFSH) melalui Sekretaris Perusahaan IFSH Christo Pranoto menyampaikan pihak IFSH akan menargetkan produksi bijih nikel untuk pasar domestik sebanyak 2,3 juta ton di 2020.
Jumlah ini bahkan lebih besar dari capaian produksi bijih nikel perusahaan untuk pasar ekspor sepanjang 2019 berjalan sebesar 2,26 juta ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News