Reporter: Muhammad Yazid | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan terdapat 12 perusahaan yang sedang menggenjot kegiatan konstruksi pabrik pengolahan dan pemurnian mineral (smelter). Pemerintah menargetkan sejumlah pabrik tersebut dapat beroperasi tahun ini.
R. Sukhyar, Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM mengatakan, umumnya smelter yang akan beroperasi merupakan komoditas nikel. "Tahun ini, akan ada tambahan 12 perushaan dengan kemajuan progresnnya sudah mencapai 80% hingga 100%, dan sudah bisa operasi," kata dia dalam Seminar, Rabu (28/1).
Salah satu perusahaan yang siap beroperasi yaitu, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang menyelesaikan smelter Pomalaa unit III dengan tambahan kapasitas produksi sekitar 20.000 ferronickel per tahun. Dengan tambahan 12 smelter ini, sehingga total smelter yang bisa beroperasi hingga akhir tahun ini diproyeksikan akan mencapai 37 smelter.
Hingga Desember 2014 lalu, Kementerian ESDM mencatat terdapat 25 perusahaan yang telah merampungkan proyek pembangunan smelter. Misalnya, PT Indoferro dan PT Cahaya Metal Modern Industri dengan produksi berupa nickel pig iron.
Kemudian, PT Indotama Ferro Aloys dan PT Century Metalindo dengan produksi berupa ferromangan, PT Indonesia Chemical Alumina dengan produksi chemical grade alumina, serta PT Lubuk Katingan Perdana, PT Takaras Inti Lestari, dan PT Zirmet Mining yang memproduksi pasir zirkon.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News