kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.095.000   21.000   1,01%
  • USD/IDR 16.495   -3,00   -0,02%
  • IDX 7.748   48,90   0,64%
  • KOMPAS100 1.084   7,66   0,71%
  • LQ45 795   12,72   1,63%
  • ISSI 264   -0,60   -0,23%
  • IDX30 412   5,94   1,46%
  • IDXHIDIV20 479   6,52   1,38%
  • IDX80 120   1,51   1,27%
  • IDXV30 131   2,38   1,84%
  • IDXQ30 133   1,53   1,16%

ESDM terima proposal divestasi saham BHP Billiton


Jumat, 22 April 2016 / 18:50 WIB
ESDM terima proposal divestasi saham BHP Billiton


Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan telah menerima laporan dari BHP Billiton perihal kemungkinan pelepasan saham di Indonesia.

Menteri ESDM Sudirman Said mengatakan, ada pihak yang berencana mengakuisisi saham milik BHP di tambang Maruwai, Kalimantan Tengah. Namun, dia mengaku belum mengetahui siapa pihak yang dimaksud.

"Belum tahu siapa yang mau masuk, tapi mereka dengan proper sampaikan informasi itu," ujarnya di kantor Kementerian ESDM, Jumat (22/4).

Dia melanjutkan sejauh ini belum diketahui apakah BHP akan menjual seluruh sahamnya atau tidak. Pasalnya, akusisi tersebut pun masih dalam tahap kemungkinan saja.

Sementara itu, Presiden Direktur BHP Billiton Indonesia Imelda Adhisaputra enggan berkomentar terkait kemungkinan pelepasan saham BHP di Indonesia. Yang jelas pihaknya saat ini sedang melakukan kajian strategis terhadap aset-aset BHP di seluruh dunia.

"Kami belum memutuskan apapun apalagi yang berkaitan dengan penghentian operasi penambangan Haju ataupun penjualan saham," katanya kepada KONTAN, Jumat (22/4).

Dia menilai, kajian tersebut wajar dilakukan oleh perusahaan energi seperti BHP, apalagi kondisi pasar komoditas, termasuk batu bara, memang tengah menurun. Namun, dia menegaskan bahwa pihaknya belum memutuskan strategi yang akan diambil.

Adapun dalam laporan tinjauan operasi perusahaan asal Australia tersebut, berbagai pilihan untuk strategi jangka panjang memang sedang dipertimbangkan. Namun, perseroan tidak merinci apakah salah satu opsi yang bakal diambil adalah dengan melepas seluruh asetnya di Indonesia.

"BHP Billiton sedang melakukan tinjauan strategis terkait opsi-opsi jangka panjang untuk aset IndoMet Coal (IMC) yang terdiri dari tujuh Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur,” tuturnya.

Tujuh perusahaan tersebut adalah PT Lahai Coal, PT Ratah Coal, PT Juloi Coal, PT Pari Coal, PT Sumber Barito Coal, PT Kalteng Coal, dan PT Maruwai Coal.

Adapun selama 20 tahun memegang tujuh PKP2B melalui IMC, BHP baru menggelontorkan investasi senilai US$ 100 juta untuk pengembangan tambang batubara skala kecil di Lahai Coal yang berlokasi di Haju, sementara enam tambang lainnya masih berada dalam tahap eksplorasi.

Sebelumnya, BHP Billiton dikabarkan akan melepas seluruh sahamnya di IMC kepada perusahaan Indonesia dan PT Adaro Energy Tbk yang disebut-sebut sebagai calon pembeli potensial.

Pasalnya, perusahaan PKP2B Generasi I tersebut sudah memiliki 25% saham di IMC yang dibeli pada 2010 lalu dengan nilai mencapai US$ 335 juta. Namun, Adaro menyatakan tidak memiliki rencana mengakuisi saham BHP di IMC.

"Kami sama sekali belum memikirkan karena aset yang IndoMet itu agak berbeda. Kalau tambang Adaro yang selama ini dimiliki itu untuk thermal, sedangkan IndoMet ini lebih banyak coking coal," ujar Direktur Adaro M. Syah Indra Aman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
BOOST YOUR DIGITAL STRATEGY: Maksimalkan AI & Google Ads untuk Bisnis Anda! Business Contract Drafting

[X]
×