kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Eswindo bangun pabrik baru berkapasitas 1.000 ton


Senin, 08 Oktober 2012 / 14:28 WIB
Eswindo bangun pabrik baru berkapasitas 1.000 ton
ILUSTRASI. Suasana Pabrik Krakatau Steel Krakatau Steel.foto/KONTAN/Aulia Fitri


Reporter: Fitri Nur Arifenie | Editor: Edy Can


JAKARTA. Demi meningkatkan penjualan, PT East West Seed Indonesia (Eswindo) akan membangun pabrik baru, gudang baru dan green house (rumah kaca) baru pada 2013 nanti. Managing Director Eswindo Glenn Pardede  mengatakan, kapasitas pabrik yang berlokasi di Purwakarta, Jawa Barat, ini akan mencapai 1.000 ton.

Glenn mengaku belum bisa menghitung berapa nilai investasi pabrik tersebut. "Tetapi tahun depan kami mengeluarkan investasi sebesar Rp 10 miliar hingga Rp 15 miliar untuk gudang baru, green house dan pabrik," katanya saat dihubungi KONTAN, Senin (8/10).

Pembangunan pabrik baru ini untuk memenuhi kebutuhan benih. Maklum, setiap tahun kebutuhan dalam negeri terus menanjak. Tahun depan diperkirakan kebutuhan benih akan mencapai 15.000 ton. Sementara tahun ini, kebutuhan benih diramalkan mencapai 13.000 ton.

Angka ini lebih besar dari tahun lalu yang mencapai 11.000 ton hingga 11.700 ton.  "Setiap tahun, kebutuhan benih hortikultura itu naik sekitar 10% hingga 15%. Kenaikan itu sudah cukup besar," tegas Glenn.

Kapasitas produksi Eswindo sendiri hingga belum memenuhi kebutuhan lokal. Saat ini, Eswindo hanya mempunyai dua pabrik berkapasitas 3.500 ton. Sisa kebutuhan petani biasanya didatangkan dari luar negeri.

Dari total produksi,  Eswindo akan memasarkan 80% produksinya untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri. Sedangkan 20% untuk memenuhi pasar ekspor.

Tahun ini, Eswindo menargetkan memproduksi 160 jenis benih hortikultura dengan volume sebesar 3.000 ton. Sebanyak 16% atau sekitar 400 hingga 500 ton merupakan benih jagung manis.

Kebutuhan benih jagung manis juga cukup banyak. Dari total kebutuhan bibit jagung manis sebanyak 500 ton-600 ton pada 2011, Indonesia masih mengimpor impor 250 ton. Sedangkan sebanyak 41,66%-50% atau 250 ton-350 ton diproduksi lokal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×