kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Eureka Land siap bangun kawasan niaga terpadu di Jakarta Timur


Jumat, 29 Juni 2018 / 21:15 WIB
Eureka Land siap bangun kawasan niaga terpadu di Jakarta Timur
Proyek yang dikembangkan PT Eureka Prima Jakarta Tbk (LCGP)


Reporter: Yoliawan H | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Eureka Prima Jakarta Tbk (LCGP) berencana untuk membangun kawasan niaga terpadu di daerah Bambu Apus, Jakarta Timur. Nantinya kawasan ini akan berkonsep mix used yang menggabungkan kawasan niaga dengan hunian vertikal.

Perusahaan akan memanfaatkan lahan seluas 18 hektar dengan nilai investasi mencapai Rp 40 triliun.

Direktur Utama PT Eureka Prima Jakarta Tbk, Lukman Purnomosidi mengatakan, Proyek ini termasuk proyek jangka panjang yang akan dilakukan secara bertahap hingga 10 tahun.

“Saat ini sudah dalam persiapan infrastruktur. Kita bangun bertahap seperti kawasan di SCBD. Kita Gabungkan kawasan apartemen dengan komersial,” ujar Lukman saat ditemui di RUPS LCGP, Jumat (29/6).

Ini merupakan bagian dari langkah perseroan untuk mengubah segmen pasar dari sebelumnya di segmen premium ke segmen non premium. Menurutnya, LCGP sudah memiliki proyek Senopati Penthouse untuk kelas premium. Namun di kondisi lesunya properti membuat perseroan harus bermanuver.

“Senopati Penthouse kami punya 22 lantai dengan harga per unit di atas Rp 5 miliar,” ujar Lukman.

Banyak investor di segmen premium ini yang wait and see sehingga properti premium jadi lesu. Mereka cenderung membeli properti untuk investasi dan bukan pembeli rumah pertama.

Selain itu, menurutnya siklus properti tahun 2018 juga masih ke arah pengembangan. Baru di tahun 2019 akan ada di fase penjualan. “Marketing sales belum ada target tahun ini. Kita fokus tahun depan ke perbaikan kinerja keuangan,” ujar Lukman.

Terkait strategi income, pihaknya berencana untuk meningkatkan recurring income untuk meningkatkan pendapatan di luar penjualan. Ke depan arahnya recurring income akan ada sekitar sepertiga dari pendapatan, sisanya dari penjualan properti.

Harapannya ini bisa mendorong kinerja keuangan perseroan yang negatif. Tercatat hingga Maret 2018, perseroan masih mencatat rugi Rp 1,86 miliar. Angka ini cenderung membaik dari tahun lalu yang merugi Rp 3,21 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×