Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelaku usaha sektor ritel sepatu olahraga pada tahun ini beranggapan bisnisnya bakal lebih fit. Penyebabnya pada tahun ini bakal ada dua ajang yang akan mempengaruhi demand terhadap sepatu tersebut. Ajang Asian Games dan Piala Dunia akan mendorong permintaan akan sepatu olahraga di pasar domestik pada tahun ini.
Beberapa peritel sepatu sudah mulai melirik untuk mengembangkan sepatu sport maupun sporty looks untuk bisa memanfaatkan momentum. Sebab, event olahraga yang berbarengan dengan pemilihan umum, membuka peluang belanja masyarakat yang membaik ketimbang tahun lalu.
Alice Dwiyani, Division Manager PT Metrox Global yang memiliki brand Wakai dan The Little Things She Needs ini mengaku, momentum event olahraga bisa dimanfaatkan dengan baik. Sebelumnya, perusahaan pernah membuat desain sepatu pada gelaran Piala Dunia yang mendapatkan respon positif.
“Dulu kami bikin edisi Piala Dunia, tahun ini kami lihat dulu. Siluetnya juga karena harus milih kan waktunya mirip-mirip dengan Asian Games itu yang jadi salah satu pertimbangan,” ujarnya di Jakarta, Kamis (22/2).
Untuk Metrox Group, sepatu masih menjadi kontributor terbesar penjualan. Alice mengatakan, sekitar 80% penjualan Metrox disumbang oleh segmen sepatu sedangkan sisanya didapatkan dari apparel dan aksesoris. Salah satu yang cukup bertumbuh adalah demand terhadap sepatu-sepatu sporty looks miliknya. “Banyak alasan kenapa sepatu olahraga yang sporty looks ini (tumbuh) ya bukan yang heavy active, ini ada permintaan ke arah sana,” lanjutnya.
Bukan hanya Metrox yang melihat peluang tersebut, sejak jauh-jauh hari PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) melalui MAP Active sudah melihat peluang tersebut. Pemilik gerai Sport Station, Planet Sport, The Athlete’s Foot, Golf House hingga The Sport Warehouse bahkan menjadi salah satu fokus ekspansi MAPI tahun ini.
Fetty Kwartati, Head of Corporate Communications MAPI menyampaikan bahwa tahun ini perusahaan akan mengembangkan specialty store untuk segmen fesyen, olahraga dan Starbuck’s. Untuk ekspansi tahun ini MAPI akan menggelontorkan capital expenditure sebesar Rp 800 miliar untuk membangun 200 gerai atau setara tambahan 60.000 meter persegi lahan.
“Luas 40.000 m2 itu specialty store dan 20.000 m2 itu F&B, departement store hold dulu tidak ada penambahan, karena strateginya mau kembangkan specialty store dan F&B. Strateginya kembangkan sport, fast fashion retailer dan Starbuck’s,” kata Fetty beberapa waktu lalu.
Perusahaan juga saat ini sedang dalam rencana untuk bisa melantaikan MAP Active di Bursa Efek Indonesia. Paling lambat MAP Active akan melakukan IPO pada tahun 2020 mendatang. Namun dirinya mengatakan tidak menutup kemungkinan pihaknya akan melantai tahun ini atau tahun depan.
Senada dengan Metrox dan MAPI, pemain baru di industri ritel sport domestik yaitu PT Decathlon Sports Indonesia juga melihat potensi pertumbuhan yang cukup baik di segmen sepatu sport. Sejak resmi membuka gerai akhir tahun lalu, perusahaan ritel asal Prancis itu mengaku produk tas dan sepatu olahraga menjadi kontributor penjualan yang cukup baik.
Tahun ini juga perusahaan berencana untuk membuka dua gerai baru di Jabodetabek dengan luas minimum 2.500 m2. Selain itu, perusahaan juga bakal membuka warehouse di Cakung, Jakarta Timur pada tahun ini, sebelumnya perusahaan memiliki warehouse di Singapura.
Selain itu, produsen sepatu seperti PT Sepatu Bata Tbk (BATA) dan PT Ardiles Ciptawijaya juga mengembangkan segmen tersebut. BATA contohnya memiliki varian Power untuk menggenjot segmen olahraga, sejak akhir tahun lalu perusahaan mengeluarkan produk Power X-Rise dan Power Kinetik untuk menggenjot segmen sepatu sport.
Sedangkan Ardiles menggandeng PT DBL Indonesia untuk mengeluarkan varian sepatu basket pada akhir tahun lalu. Sampai dengan bulan lalu penjualan terhadap sepatu tersebut berhasil menembus 20.000–30.000 unit per bulan. Selain sepatu basket, perusahaan juga memproduksi sepatu futsal, running dan lainnya, hanya saja memang kontribusinya belum terlalu besar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News