kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.866.000   -20.000   -1,06%
  • USD/IDR 16.554   -1,00   -0,01%
  • IDX 7.054   74,51   1,07%
  • KOMPAS100 1.026   13,54   1,34%
  • LQ45 798   11,39   1,45%
  • ISSI 222   1,76   0,80%
  • IDX30 415   6,53   1,60%
  • IDXHIDIV20 490   7,38   1,53%
  • IDX80 116   1,44   1,26%
  • IDXV30 117   0,90   0,77%
  • IDXQ30 135   1,85   1,39%

Ewindo Luncurkan 27 Varietas Benih Baru Mendukung Pertanian Nasional


Kamis, 15 Mei 2025 / 04:55 WIB
 Ewindo Luncurkan 27 Varietas Benih Baru Mendukung Pertanian Nasional
ILUSTRASI. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Rachmat Pambudy (kanan) didampingi Managing Director PT East West Seed Indonesia (Ewindo) Glenn Pardede (tengah) saat peluncuran varietas unggul di Purwakarta, Jawa Barat, Rabu (14/5/2025). Menandai 35 tahun beroperasi di Indonesia, Ewindo meluncurkan 27 varietas unggul baru di antaranya bawang merah MERDEKA F1, Cabai TANGGUH F1 Terong M 72 F1, Tomat MARTA 54 F1, Melon DAVINA dan Kacang Panjang GUARDA yang tahan virus Gemini. (Foto Dok. Ewindo)


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT East West Seed Indonesia (Ewindo), produsen benih Cap Panah Merah, meluncurkan 27 varietas sayuran unggul baru sebagai bentuk inovasi berkelanjutan pada perayaan ulang tahunnya yang ke-35 tahun.

Varietas tersebut dirancang untuk menjawab tantangan seperti serangan virus Gemini dan perubahan iklim. Beberapa di antaranya termasuk Melon Davina F1, Terong M72 F1, Tomat Marta 54 F1, dan Kacang Panjang Guarda. Ini melengkapi lebih dari 400 varietas yang telah dikembangkan Ewindo selama 35 tahun.

Ewindo juga fokus mengembangkan varietas yang mendukung ketahanan pangan nasional, khususnya komoditas sensitif terhadap inflasi seperti bawang merah Merdeka F1 dan cabai Tangguh F1. Hingga kini, Ewindo telah membantu lebih dari 2,2 juta petani dan bermitra dengan 17.000 petani serta 35.000 polinator di seluruh Indonesia.

Managing Director Ewindo, Glenn Pardede, menyatakan bahwa benih unggul dan teknologi pertanian modern adalah kunci pertanian tangguh. Perusahaan mengembangkan benih yang produktif, tahan penyakit, sesuai kebutuhan pasar, berumur pendek, dan tersedia sepanjang musim melalui distribusi nasional.

Baca Juga: EWINDO Perkuat Riset dan Inovasi Hadapi Tantangan Industri Hortikultura

“Kami percaya bahwa benih unggul berkualitas tinggi dan adopsi teknologi modern adalah fondasi pertanian yang tangguh,” ujar Glen dalam keterangannya, Rabu (14/5).

Ewindo  terus melakukan riset dan pengembangan untuk mendapatkan varietas unggul yang adaptif dengan iklim tropis Indonesia yang berkualitas tinggi, tahan terhadap penyakit, potensi produksi besar dan umur panen yang genjah. 

Sebagai wujud komitmen terhadap riset, Ewindo meresmikan fasilitas riset terbesar dan terintegrasi di Indonesia. Fasilitas ini memungkinkan pengembangan varietas unggul lewat teknologi marker-assisted breeding dan double haploid, serta pengujian biomolekuler untuk menjamin kemurnian dan nutrisi benih, seperti tomat tinggi likopen dan labu tinggi betakaroten.

Dalam perayaan ulang tahun Ewindo, para petani mendapat kesempatan berdiskusi langsung dengan ahli pertanian serta saling berbagi pengalaman. 

Pemerintah melalui Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy turut mengapresiasi kontribusi Ewindo terhadap swasembada pangan, pertumbuhan ekonomi, dan kesejahteraan petani Indonesia.

Baca Juga: Hilirisasi Industri Pertanian Perlu Didorong untuk Dorong Perekonomian

Ia bilang bahwa pemerintah berharap pertanian bisa menjadi bagian dari pertumbuhan ekonomi dan mengapresiasi Ewindo yang mendukung target pencapaian pembangunan pertanian di Indonesia. 

"Ewindo juga sudah memberikan kontribusi, tidak hanya dalam peningkatan produktivitas, tapi juga pendampingan kepada petani dan menyejahterakan petani," kata Rachmat Pambudy.

Selanjutnya: 5 Jurus Warren Buffett Mempertahankan Kekayaan Selama Beberapa Dekade

Menarik Dibaca: 4 Alasan Kondom Bisa Rusak Meski Belum Dipakai, Bisa Jadi Kadaluwarsa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×