Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pembangunan Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang terus dikebut. Fase 1 ditarget rampung pada akhir 2021, lalu akan berlanjut dengan pengembangan fase 2 di tahun 2022.
Sekretaris Perusahaan PT PP Tbk (PTPP) Yuyus Juarsa mengungkapkan, total lahan yang akan dikembangkan di KIT Batang mencapai 4.300 hektare (ha) yang terbagi menjadi tiga kluster. Pengembangan lahan tersebut akan dilakukan secara bertahap untuk setiap kluster.
Yuyus bilang, saat ini pengerjaan difokuskan untuk kluster pertama dengan total lahan seluas 3.100 ha yang terbagi menjadi dua fase. Pembangunan Fase 1 seluas 450 ha telah mencapai progress 90%, yang ditargetkan akan mencapai 100% di akhir tahun 2021.
Baca Juga: Simak strategi PTPP untuk PP Presisi dan PP Infrastuktur dalam tiga tahun mendatang
Di tahun 2022, KIT Batang akan melanjutkan pengembangan Fase 2 di atas lahan seluas 2.650 ha. Rencananya pembukaan lahan akan dilakukan Kementerian PUPR menggunakan APBN tahun 2022 dengan 1.000 ha yang akan digarap terlebih dulu.
Saat ini, terdapat empat tenant Penanaman Modal Asing (PMA) yang sudah melakukan penandatanganan kontrak. Keempat tenant tersebut berasal dari Industri Kaca, Industri Keramik, Industri Kendaraan Listrik, dan Industri Aksesoris Jendela.
"Untuk pengembangan atau pembangunan tenant tergantung dari company development staging masing-masing. Keempat tenant yang sudah pra-kontrak dengan KIT Batang saat ini masih dalam proses finalisasi DED (Detail Engineering Design) pabriknya," ungkap Yuyus kepada Kontan.co.id, Minggu (12/9).
Baca Juga: Baru tercapai 35% dari target, PP (PTPP) akan evaluasi target kontrak baru tahun ini
Tenant di fase pertama yang menempati lahan seluas 450 ha sudah dapat melakukan pembangunan pabrik, dengan target sudah dapat beroperasi pada tahun 2023. Total investasi dari tenant untuk sewa lahan berjumlah sekitar Rp 500 miliar. Sedangkan untuk pembangunan pabrik yang baru terkonfirmasi dari KCC glass dengan nilai Rp 5 triliun.
Sebagai bagian dari konsorsium di KIT Batang, anak-anak usaha PTPP juga terlibat aktif pada sejumlah pengerjaan proyek. Selain PP Properti, ada PP Energy yang berperan pada pembangunan infrastruktur jaringan gas di dalam kawasan yang bermitra dengan Perusahaan Gas Negara (PGN) yang ditugaskan oleh Kementerian BUMN untuk penyediaan gas.
Lalu ada PP Infrastruktur yang terlibat dalam prakarsa penyediaan infrastruktur dryport. Proyek ini bekerja sama dengan PT Interport, Pelindo III dan KAI logistik, yang mana sudah ada MoU bersama sebagai investor infrastruktur kawasan. Selain itu ada PP Presisi yang memiliki batching plant di dalam kawasan, serta PP Properti yang akan mengembangkan kawasan hunian dan komersial.
Baca Juga: PTPP bukukan pendapatan sebesar Rp 6,5 triliun sepanjang semester I-2021
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News