kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

First Media memperkuat sinergi dengan Bolt


Senin, 29 Desember 2014 / 21:55 WIB
First Media memperkuat sinergi dengan Bolt
ILUSTRASI. Jadwal Lengkap Asesmen Nasional Tahun 2023 Jejang SD, SMP, dan SMA/SMK. ANTARA FOTO/Makna Zaezar/wsj.


Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. PT First Media Tbk (KBLV) terus mengembangkan bisnis di bidang telekomunikasi. Kali ini KBLV membeli 69,04% saham PT Mitra Mandiri Mantap (MMM).

MMM merupakan induk usaha dari PT Internux, perusahaan penyedia layanan broadband wireless access dengan merek dagang BOLT!Super4G. Layanan BOLT mencakup wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) serta Banten. 

KBLV melakukan penyertaan 2.229 saham PT Mitra Mandiri Mantap (MMM) dengan total transaksi Rp 1,34 triliun. Transaksi ini dilakukan dalam beberapa tahap. 

Pertama, KBLV melakukan konversi piutang di MMM sebesar Rp 477,6 miliar dengan 796 lembar saham. Lalu, perseroan meningkatkan penyertaan dengan mengambil penerbitan saham baru MMM sebanyak 170 saham dengan nilai Rp 102 miliar. 

Kedua, KBLV melakukan setoran modal ke MMM sebesar Rp 18 miliar. Dan ketiga, KBLV kembali melakukan setoran modal sebesar Rp 739 miliar atau 1.233 saham dalam penerbitan saham baru MMM. Aksi ini pun sudah disetujui oleh pemegang saham MMM pada tanggal 23 Desember 2014. 

Sebelum transaksi ini, saham MMM dikuasai oleh PT Cahaya Emerald Cemerlang dan PT Inti Permata Provita dengan kepemilikan masing - masing 50%. Setelah transaksi kepemilikan keduanya terdelusi menjadi masing-masing 15,48%. 

Jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh juga mengalami perubahan dari 1.000 saham menjadi 3.229. Demikian juga dengan jumlah saham dalam portepel yang bertambah dari 3.000 saham menjadi 9.687.

Per kuartal III-2014, ekuitas MMM tercatat minus Rp 451,6 miliar, sedangkan liabilitasnya Rp 3,86 triliun. Kemudian jumlah aset MMM Rp 3,09 triliun yang terdiri dari aset lancar Rp 1,14 triliun dan aset tidak lancar Rp 1,95 triliun. 

Akuisisi ini sejalan dengan bisnis KBLV yang bergerak di industri telekomunikasi, media, dan telekomunikasi secara umum serta industri broadbrand wireless acces secara khusus. "Seiring dengan kebutuhan layanan internet berkecepatan tinggi, kebutuhan broadband wireless acces akan tumbuh menjadi bisnis yang menjanjikan," ungkap managemen KBLV dalam keterbukaan informasi, Senin (29/12).  

Sebagai penyedia layanan broadband, perseroan akan terus meningkatkan layanan data untuk menunjang penggunaan internet. KBLV berharap sinergi ini dapat meningkatkan kualitas jaringan serta jangkuan pelanggan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×