Reporter: Filemon Agung | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - YOGYAKARTA. PT Agincourt Resources kini tengah mengkaji rencana produksi seiring dengan fokus perusahaan untuk pengelolaan keanekaragaman hayati.
Wakil Presiden Direktur Agincourt resources Ruli Tanio mengungkapkan, tambang emas martabe kini tengah menurunkan laju produksi untuk pengembangan sejumlah aspek.
"Saat ini sedang melakukan review, kemudian menerapkan prinsip-prinsip penambangan berkelanjutan. Tahun ini kita coba mencapai 200-an ribu ounces. Menurun dari tahun lalu sekitar 286 ribu ounces," ungkap Ruli ditemui di Yogyakarta, Sabtu (1/4).
Baca Juga: Agincourt Resources Akan Turunkan Produksi Emas Hingga 20% di 2023
Ruli menambahkan, pergerakan harga emas untuk tahun ini diprediksi akan lebih baik ketimbang tahun lalu. Agincourt memproyeksikan harga emas pada tahu ini akan ada dikisaran US$ 1.800 per ounce.
Meski tak merinci, Ruli memastikan pihaknya optimistis target finansial pada tahun ini bisa tercapai meskipun terjadi penurunan produksi.
"Memang ada sedikit distorsi karena kita kurangi laju produksi tapi secara umum target tersebut bisa tercapai," jelas Ruli.
Demi memuluskan rencana untuk tahun ini, Agincourt mengalokasikan belanja modal dikisaran US$ 100 juta hingga US$ 150 juta. Dana ini dipergunakan untuk perbaikan processing plant hingga eksplorasi.
Adapun, pada tahun 2022 lalu Agincourt membukukan penjualan emas sebesar 286,4 juta ounce dengan raihan pendapatan mencapai US$ 516,1 juta. Laba bersih setelah pajak Agincourt pada tahun lalu mencapai US$ 242,6 juta.
Baca Juga: Jaga Lingkungan, Agincourt Resources Tanam Mangrove dan Bibit Kerang
Sementara itu, kinerja pabrik pengolahan pada tahun 2022 cukup positif. Tercatat, sebanyak 6,75 juta ton bijih digiling sepanjang tahun 2022. Total produksi emas tahun 2022 mencapai 259,157 ounce dan perak sebesar 1,52 juta ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News