kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45921,71   -13,81   -1.48%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Fokus penetrasi pasar, begini strategi bisnis MNC Vision (IPTV) tahun ini


Selasa, 28 Juli 2020 / 22:52 WIB
Fokus penetrasi pasar, begini strategi bisnis MNC Vision (IPTV) tahun ini
ILUSTRASI. Direktur Utama PT MNC Vision Networks Tbk (IPTV) Hary Tanoesoedibjo


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT MNC Vision Networks Tbk (IPTV) tahun ini fokus memperdalam penetrasi konsumen kelas menengah ke bawah melalui tayangan pre-paid G-TV serta kalangan masyarakat produk post paid yang baru diluncurkan dua bulan belakangan, bernama Playbox.

President Director MNC Corporation, Harry Tanoesoedibjo mengatakan, pihaknya berhasil meningkatkan jumlah pelanggan sampai 80.000 lebih pada Juli 2020 ini. Sedangkan April lalu, pihaknya baru bisa menjangkau 7.300 pelanggan per bulan.

"Setelah mengambil alih G-Vision dan membuat GTV, kami berhasil mempertajam penetrasi ke pasar menengah ke bawah. Sesuatu yang kami pikir cukup sulit. Berkat sistem PSBB, WFH (work from home) hingga SFH (school from home), masyarakat membutuhkan hiburan, dari sini banyak yang menonton televisi. Ini yang sebabkan bisnis kami meroket, walau di tengah pandemi," ujarnya pada paparan publik yang berlangsung secara virtual dari MNC Conference Hall, Jakarta, Selasa (28/7).

Baca Juga: MNC Vision Networks (IPTV) kantongi restu gelar private placement

Harry melanjutkan, jumlah pelanggan pada Juni meningkat drastis mencapai 288.000 pelanggan. Melihat capaian tersebut, IPTV menargetkan bisa menjangkau 360.000 sampai 400.000 pelanggan melalui konten GTV di bulan Juli.

Tak hanya itu, Harry percaya diri bisa melampaui kompetitornya di sektor prepaid tersebut. Saat ini, menurut Harry, pesaing yang juga bergerak di sektor tersebut adalah NexMedia, yang merupakan bagian dari PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) dan TransGroup.

"Namun jumlah pelanggan mereka lebih kecil dibandingkan kami. Keduanya juga mengikuti grup kami, setelah melihat keberhasilan pre-paid ini," sambungnya.

Selanjutnya, IPTV juga optimistis layanan post-paid Playbox bisa menjadi saingan Netflix. Playbox ini adalah android OTT box yang bisa dipasang statis di televisi biasa, dalam jaringan broadband.

Harry sendiri belum mengemukakan berapa biaya yang dibanderol. Pihaknya optimistis, layanan ini bisa diminati masyarakat kelas menengah-menengah dan menengah atas, karena masyarakat masih membutuhkan adanya konten lokal.

Baca Juga: Jalani skema private placement, MNC Vision (IPTV) masih melalui tahapan negosiasi

"Kami juga optimis karena hanya menggandeng broadband yang "gemuk". Kami yakin bisa menjadi market leader karena kami memiliki konten terbaik," ujarnya.

Sepanjang semester I 2020, IPTV mencetak peningkatan revenue sebanyak 12% dari Rp1,54 triliun menjadi Rp1,73 triliun. Kontribusi terbesar didapatkan dari sisi satelite service sebesar Rp1,24 triliun dan sisi digital broadband service sebesar Rp430,19 miliar.

Kedua lini bisnis tersebut juga meningkat masing-masing sebesar 12% dan 17% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Adapun laba bersih tercetak di angka Rp125,79 miliar atau meroket 449% dari Rp22,90 miliar. Sementara EBITDA berada di level Rp720,22 miliar dan laba kotor sebesar Rp340,82 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×