Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Merpati Nusantara Airline (MNA) ingin bisa terbang tinggi lagi. Namun, untuk kembali mengudara, maskapai ini perlu terlebih dulu menyelesaikan kewajibannya, serta mencari partner untuk berinvestasi.
Dalam catatan Kontan.co.id, Merpati kini tengah menjalani proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) di Pengadilan Surabaya. Nilai tagihannya tergolong tinggi, yakni senilai Rp 10,03 triliun.
Dengan rincian kreditur preferen (prioritas) senilai Rp 1,09 triliun, kreditur separatis (dengan jaminan) senilai Rp 3,33 triliun, dan kreditur konkuren (tanpa jaminan) senilai Rp 5,61 triliun.
Di tengah jeratan tersebut, Merpati dikabarkan telah memiliki investor yang siap untuk menyuntikan dana segar. PT Intra Asia Corpora diduga sebagai pihak yang berniat menjadi investor maskapai plat merah ini.
Kontan.co.id berupaya mengkonfirmasi kabar ini. Saat dihubungi, Corporate Secretary Merpati Riswanto enggan memberikan keterangan lebih lanjut. Sebab, dalam keterangannya, saat ini dia menjadi bagian dari tim restrukturisasi yang hanya menjalankan fungsi sekretaris perusahaan.
Sehingga, dia tak bisa berbicara banyak sehubungan dengan proses PKPU yang sedang dijalani. “Mohon ijin. Karena secara kewenangan sudah didelegasikan kepada kuasa hukum PT MNA,” jelasnya.
Konfirmasi didapat Kontan.co.id dari Rizky Dwinanto sebagai konsultan hukum MNA dari ADCO Attonery Law. Rizky menuturkan bahwa pihaknya belum bisa mengumumkan secara resmi pihak mana yang telah melakukan investasi. Dia menegaskan, belum ada kesepakatan hingga penandatanganan perjanjian.
“Saya belum bisa disclose. Karena kita belum sale the deal. Belum ada tanda tangan perjanjian dan lain-lainnya, jadi secara official belum bisa disampaikan,” ungkap Rizky.
Namun, menurut Rizky, ada satu hal yang pasti. Setelah nanti mendapatkan investor dan menyelesaikan semua urusannya, Merpati ingin bisa terbang lagi. “Rencana ke depan kita ingin operating lagi menjalankan core kita, penerbangan,” tuturnya.
Saat ini, Merpati tengah berfokus untuk melakukan restrukturisasi. Secara internal, dia menyebut restrukturisasi ini telah berjalan hingga 80%-90%. Targetnya, proses tersebut bisa selesai dalam tahun ini.
“Ya, karena kita perlu merestruktur banyak hal, mulai dari Sumber Daya Manusia, operation, finance, dan juga beban tagihan. Insya Allah kami inginnya tahun ini selesai,” jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News