kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,99   -4,31   -0.48%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Fokus tambah kendaraan, Adi Sarana (ASSA) siapkan capex sebesar Rp 1,5 triliun


Rabu, 13 Januari 2021 / 16:36 WIB
Fokus tambah kendaraan, Adi Sarana (ASSA) siapkan capex sebesar Rp 1,5 triliun
ILUSTRASI. Jasa pengiriman Anteraja dari grup ASSA


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) mengatakan kerjasama yang dibangun bersama PT Listrik Vine Jasa dan Tetrik melalui anak usahanya, Anteraja, merupakan bentuk evaluasi penghematan biaya.

Presiden Direktur ASSA, Prodjo Sunarjanto Sekar Pantjawati juga menambahkan kerjasama ini juga menjadi upaya meningkatkan penggunaan energi hijau (green energy) dalam transportasi.

"Kami juga sudah mencoba motor listrik dengan Viar dan Tetrik. Tapi ini masih dalam tahap trial testing," jelasnya saat dihubungi Kontan, Rabu (13/1).

Sebagai informasi, ASSA melalui AnterAja bekerjasama dengan perusahaan Teknologi Anak Bangsa, PT Listrik Vine Jasa dan Tetrik sebagai pengelola dan penyedia jasa pengisian baterai motor listrik, meluncurkan motor listrik ramah lingkungan yang difungsikan secara khusus untuk kurir AnterAja dalam melakukan pengiriman parcel ke pelanggan.

Baca Juga: Anteraja gandeng Tetrik untuk merintis penggunaan motor listrik

Motor listrik dengan teknologi ramah lingkungan ini dilengkapi dengan baterai Lithium Ion MNC tipe DC 72V/20 Ah untuk menunjang performa. Keunggulan motor listrik ini memiliki fitur panel indicator smartphone berbasis Android, sehingga bisa digunakan para Satria untuk menampilkan informasi data status dari motor listrik.

Tahun ini, ASSA menargetkan kinerja bisa bertumbuh 20% hingga 25% dari tahun lalu. Prodjo melanjutkan, lini bisnis di logistik bisa menyumbang perolehan tinggi seiring bertumbuhnya layanan pengantaran dari e-commerce dan sharing warehouse, TitipAja.

"Untuk sektor atau lini bisnis lelang mobil dan rental, kami harapkan bisa bertumbuh di atas 10% hingga 15% tahun ini. Tetapi semua juga tergantung pertumhuban ekonomi pasca vaksinasi COVID-19 ini," sambungnya.

Tahun ini, ASSA menyiapkan dana capex sekitar Rp1,3 triliun hingga Rp1,5 triliun dengan alokasi utama untuk pembelian kendaraan baru.

Baca Juga: Incar Rp 1,18 triliun, Widodo Makmur Unggas tetapkan harga IPO di Rp 142 - Rp 200

Prodjo berkata, alokasi ini masih bersifat estimasi sebab pihaknya masih terus melihat perkembangan perekonian dan bisnis pada kuartal II 2021.

Sementara itu, pada tahun 2020 ASSA menyiapkan dana capex senilai Rp1,2 triliun yang hampir terserap semuanya.

"Capex tahun 2020 senilai Rp1,2 triliun. Capex ini hampir semua terpakai, pada kuartal IV 2020 cukup banyak pengeluaran untuk membeli kendaraan baru," tutup dia.

Pada kuartal III 2020, ASSA mendulang kenaikan pendapatan 28,14% menjadi Rp2,14 triliun dari Rp1,67 triliun.

Sementara itu, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk menurun 41,69% menjadi hanya Rp51,19 miliar dari Rp87,80 miliar.

Adapun jumlah aset dan liabilitas masing-masing menurun 0,61% dan 3,13% secara year to date. Jumlah ekuitas meningkat 5,26% menjadi Rp1,40 triliun.

Selanjutnya: Widodo Makmur Unggas tetapkan harga IPO di kisaran Rp 142 sampai Rp 200 per saham

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×