Reporter: Shintia Rahma Islamiati | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Formosa Ingredient Factory Tbk (BOBA) menargetkan pertumbuhan penjualan dan laba sebesar 16% hingga akhir 2025.
Direktur Utama PT Formosa Ingredient Factory Tbk Yunita Sugiarto mengatakan, kinerja hingga kuartal III-2025 menunjukkan tren positif dan menjadi dasar optimisme untuk mencapai target tersebut.
Berdasarkan laporan keuangan per September 2025, BOBA mencatat laba bersih Rp 16,70 miliar, tumbuh 37,25% secara tahunan (year on year/YoY) dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 12,17 miliar.
Baca Juga: Formosa Ingredient Factory (BOBA) Kejar Pertumbuhan Kinerja 15% pada Akhir 2025
Dari sisi pendapatan, penjualan meningkat 2,8% menjadi Rp 132,84 miliar dari Rp 129,22 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Yunita menjelaskan, kenaikan kinerja ditopang oleh peningkatan penjualan ke pelanggan utama, terutama PT Kurniamitra Duta Sentosa Tbk (KMDS) yang juga berperan sebagai investor dan distributor BOBA.
“Dengan dukungan jaringan distribusi KMDS, kami bisa lebih fokus pada kompetensi utama dalam manufaktur, seperti inovasi, pengembangan produk, efisiensi produksi, serta menjaga kualitas dan ketersediaan produk,” ujar Yunita kepada Kontan, Rabu (22/10/2025).
Untuk memperkuat kinerja di kuartal IV, BOBA akan meluncurkan produk baru dan mempersiapkan peningkatan pembelian pelanggan menjelang akhir tahun.
“Kami berencana meluncurkan produk baru namun belum dapat diumumkan saat ini. Apabila produk tersebut siap dipasarkan, kami akan melakukan keterbukaan informasi,” jelas Yunita.
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa perseroan berkomitmen untuk terus memenuhi kebutuhan pelanggan di seluruh Indonesia dengan produk yang relevan dan inovatif.
Secara rinci, BOBA mencatat pertumbuhan penjualan dari segmen makanan dan minuman sebesar Rp 132,83 miliar dan penjualan segmen mesin Rp 17,57 miliar.
Yunita menuturkan, tantangan utama tahun ini adalah perubahan tren dan selera pasar yang cepat, sehingga perusahaan perlu terus berinovasi tanpa mengabaikan efisiensi.
“Kami harus bergerak cepat dalam inovasi dan tetap memperhitungkan efisiensi produksi agar biaya dapat terkendali,” kata Yunita.
Dengan kombinasi strategi inovasi produk, efisiensi biaya, dan kolaborasi distribusi yang kuat, BOBA optimistis dapat menjaga pertumbuhan berkelanjutan dan mencapai target 16% pada akhir tahun ini.
Selanjutnya: BI Tahan Suku Bunga di 4,75%, Saham Big Banks Kompak Memerah
Menarik Dibaca: Hujan Sangat Lebat di Provinsi Berikut, Simak Peringatan Dini Cuaca Besok (23/10)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News