kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Formula EOR Blok Rokan terganjal restu Chevron? Begini saran pengamat


Minggu, 15 November 2020 / 15:57 WIB
Formula EOR Blok Rokan terganjal restu Chevron? Begini saran pengamat
ILUSTRASI. Fasilitas minyak PT Chevron Pacific Indonesia di daerah Minas yang masuk dalam Blok Rokan di Riau. ANTARA FOTO/FB Anggoro/kye/18.


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Upaya peningkatan produksi Blok Rokan dengan metode Enhance Oil Recovery (EOR) pasca alih kelola dari PT Chevron Pacific Indonesia kepada PT Pertamina (Persero) dikabarkan masih menemui kendala. Pasalnya, Chevron enggan memberikan satu formula, dari empat formula EOR yang diperlukan.

Mengenai kondisi itu, pengamat energi Salis S. Aprilian mengatakan, seharusnya bisa dilihat terlebih dulu bagaimana perjanjian Chevron dengan SKK Migas. Jika sudah di cost recovery, maka semestinya SKK Migas bisa masuk dan nantinya diberikan kepada operator yang baru.

Jika semuanya masih menggunakan biaya Chevron dan belum close out, maka Salis menyarankan agar Chevron bisa diajak bermitra dengan Pertamina untuk melakukan investasi di Blok rokan secara business to business (B to B).

"Tapi saya yakin meski tidak semua biaya, ada sebagian, terutama biaya SDM yang sudah di-recover. Kalau Chevron memang menyalahi perjanjian, tinggal di arbitrase saja, supaya ada kejelasan hukum. Kalau pihak Indonesia yang benar, dijamin mereka tidak berani mempertaruhkan reputasi bisnis di tataran global," kata Salis, saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (15/11).

Kendati begitu, dia optimistis metode EOR tetap bisa dilakukan Pertamina untuk meningkatkan produksi Blok Rokan. Menurutnya, penggunaan EOR akan berdampak signifikan, lantaran sebagian besar lapangan-lapangan minyak di Blok rokan sudah melampaui fase primery dan secondary recovery.

Baca Juga: Formula EOR Blok Rokan terganjal restu Chevron? Begini kata Pertamina

"Tapi kalau mau cepat, dan berbagi risiko, ajak saja mereka (Chevron) untuk kerjasama," jelas Salis, yang juga merupakan Founder & CEO Digital Energy Asia.

Merujuk pemberitaan Kontan.co.id, Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional (DEN) Djoko Siswanto mengungkapkan, agar PT Pertamina dapat melaksanakan EOR maka dibutuhkan empat formula, namun satu formula lainnya enggan diberikan Chevron. 

"Chevron tidak mau berikan formula, ada 4 formula yang tiga diberikan yang satu nggak. Ya sudah ambil saja dari tiga inti campuran," ujar Djoko dalam diskusi virtual, Kamis (12/11).

Meski begitu, Djoko menyampaikan bahwa masih ada Lemigas, serta lembaga penelitian lain termasuk ITB serta para ahli yang dapat menemukan satu formula tersebut.

Sayangnya, hingga berita ini dibuat, pihak Chevron Pacific Indonesia dan SKK Migas belum menjawab permintaan konfirmasi Kontan.co.id mengenai progres transisi alih kelola Blok Rokan serta formula EOR untuk meningkatkan produksi di sana.

Selanjutnya: SKK Migas lakukan simplifikasi, KKKS bisa percepat pengeboran dan produksi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×