Reporter: Siti Masitoh | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan asal Taiwan, Hon Hai Precision Industry atau Foxconn menyatakan, komitmennya untuk menanam investasi industri baterai dan kendaraan listrik di Indonesia.
Hal tersebut disampaikan oleh Chairman Foxconn Young Liu saat bertemu dengan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia di Taipei, Taiwan pada Jumat (22/10).
Pertemuan tersebut sebagai tindak lanjut pertemuan sebelumnya secara virtual pada bulan Agustus lalu untuk membahas minat investasi industri baterai dan kendaraan listrik. Pertemuan juga dihadiri oleh CEO dan pendiri Gogoro Horace Luke yang saat ini telah bermitra dengan Foxconn.
Chairman Foxconn Young Liu menjelaskan, bahwa Foxconn berencana membangun industri baterai listrik dan kendaraan listrik secara menyeluruh di Indonesia. Kendaraan listrik yang akan dikembangkan adalah roda empat dan roda dua.
Baca Juga: Foxconn mempertimbangkan membuat kendaraan listrik di Eropa, India, Amerika Latin
“Kami sangat antusias. Indonesia adalah negara dengan potensi yang luar biasa. Saya yakin ke depan akan ada mobil listrik yang dibuat di Indonesia dengan desain sesuai minat masyarakat Indonesia. Kami akan segera menindaklanjuti pertemuan hari ini dengan diskusi dan survei teknis,” ucap Liu dalam siaran pers yang diterima Kontan.co.id, Minggu (24/10).
Liu juga menyatakan komitmennya untuk melibatkan perusahaan lokal dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam investasi Foxconn. Hal ini sesuai dengan model bisnis Build, Operate, Localize (BOL) yang diterapkan oleh Foxconn sekarang.
Khusus kerja sama mengenai untuk skuter listrik roda dua, Foxconn menggandeng Gogoro yang telah berpengalaman dalam mengembangkan skuter listrik.
CEO Gogoro Horace Luke meyakini bahwa mobilitas menggunakan kendaraan listrik adalah sebuah hal yang tak terhindarkan dan akan terjadi di dekade ini.
Gogoro selaku pionir dalam penyediaan infrastruktur sistem pertukaran baterai di Taiwan dan kendaraan listrik roda dua, akan turut bekerja sama dalam melengkapi rencana investasi Foxconn.
Dalam pertemuan tersebut, Bahlil juga menyampaikan bahwa industri baterai listrik adalah salah satu wujud dari arah kebijakan pemerintah Indonesia ke depan dalam membangun ekonomi hijau dan ekonomi biru yang berkelanjutan.
Indonesia sendiri merupakan tempat yang tepat bagi investasi ekosistem baterai listrik karena memiliki keunggulan sumber daya alam sebagai bahan baku baterai listrik, pembangunan infrastruktur yang semakin merata, pertumbuhan masyarakat kelas menengah, serta adanya bonus demografi yang berpotensi menjadi tenaga kerja produktif sekaligus sebagai pasar yang menjanjikan.
“Sesuai dengan arahan Bapak Presiden Joko Widodo, kami menanti kerja sama Foxconn di Indonesia karena sejalan dengan visi besar dalam melakukan transformasi ekonomi untuk menciptakan nilai tambah,” ujar Bahlil
Baca Juga: Produsen Skuter Listrik Gogoro Akan Go Public di NASDAQ, Valuasinya US$ 2,35 Miliar
Menurutnya, pembangunan industri baterai dari hulu ke hilir adalah pendekatan yang tepat. Pemerintah juga sangat berkomitmen untuk hal ini, sehingga akan memastikan seluruh perizinan dan insentif melalui satu pintu, yaitu Kementerian Investasi. Bahlil mengatakan, pihaknya sendiri yang akan mengurus perizinan tersebut hingga rampung.
Lebih lanjut, Bahlil mengingatkan tentang kolaborasi bersama BUMN, pengusaha swasta nasional, dan Usaha Mikro Kecil Menengah di dalam seluruh rantai pasok Foxconn dan Gogoro.
Menurutnya Pemerintah Indonesia menilai kolaborasi adalah salah satu kunci utama dalam membangun dan mengembangkan industri baterai. Hal ini perlu dilakukan agar terjadi pemerataan dalam konteks yang saling menguntungkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News