Reporter: Pamela Sarnia | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Perusahaan elektronik Taiwan, Hon Hai Precision Industry Co Ltd atau yang lebih dikenal dengan Foxconn Technology Group kembali dikabarkan ingin investasi di Indonesia. Kabar terbaru, Foxconn tertarik bikin entitas bisnis baru di Indonesia.
Mantan Division Head Smartphone Business di PT Smartfren Telecom Tbk Sukaca Purwokardjono, yang kini bekerja di Foxconn memastikan, entitas bisnis baru tersebut terpisah dari Luna dan Sharp. "Berbeda dong, ini (entitas) baru dari Foxconn. Dalam dua atau tiga bulan lagi akan kami umumkan," kata Sukaca Purwokardjono kepada KONTAN, Minggu (8/1).
Asal tahu saja, entitas bisnis yang terafiliasi dengan Foxconn dan sudah beroperasi di Indonesia adalah Luna, yang berbisnis ponsel pintar. Foxconn juga punya bisnis di Indonesia usai membeli saham Sharp Indonesia.
Soal bentuk dari bisnis Foxconn tersebut, Sukaca masih menutup rapat-rapat informasinya. Ia beralasan, Foxconn masih mengurus pendirian perusahaan di Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). "Lagi proses dengan BKPM makanya saya tidak bisa disclose," jelas Sukaca.
Sebelum itu, Foxconn pernah memiliki rencana bersama-sama Apple membangun pusat riset di Indonesia. Namun rencana itu berhenti di tengah jalan. “Kabar ini saya dengar sudah di-cancel, sekarang saya belum dengar lagi kabar terbaru Foxconn,” kata Michael Edward, Research Manager International Data Center (IDC) kepada KONTAN, Minggu (8/1).
Michael menambahkan, jauh sebelum itu, Foxconn juga sempat tertarik investasi di Indonesia, tetapi juga dibatalkan karena tidak menemukan lahan yang cocok. "Dia (Foxconn) mau bangun pabriknya di Indonesia, tetapi dia minta tanahnya gratis dari pemerintah," ujar Michael.
Sementara itu, pihak BKPM bilang, rencana Foxconn investasi di Indonesia sudah lama, namun belum terealisasi juga. “Dari dulu Foxconn menyatakan berminat tapi sampai sekarang belum ada realisasinya. Yang sekarang saya belum ada informasi, semoga saja menjadi kenyataan dan tentu kalau benar, BKPM siap memfasilitasinya,” ujar Azhar Lubis, Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM kepada KONTAN, Kamis (29/12).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News