Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Markus Sumartomjon
JAKARTA. Niat produsen komponen elektronik asal Taiwan, Foxconn Technology Group berinvestasi di Indonesia semakin mendekati kenyataan. Menteri Perindustrian MS Hidayat mengungkapkan kunjungan perwakilan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) ke Taiwan pekan lalu mendapatkan hasil positif.
Hidayat mengatakan, rupanya pihak Foxconn membutuhkan lahan seluas 500 hektar di Indonesia. Tidak lagi 1.000 hektare seperti permintaan sebelumnya. "Mereka menyatakan 500 hektar sudah cukup dan pembangunannya pun akan dilakukan secara bertahap," katanya kemarin.
Untuk tahun ini, dia bilang, Foxconn menargetkan membebaskan lahan seluas 50 hektare. Investasi dengan total nilai diprediksi sebesar US$ 10 miliar ini direncanakan dilakukan selama 10 tahun.
Dia menargetkan tiang pancang pembangunan pabrik Foxconn tersebut bisa dilakukan tahun ini atau maksimal awal tahun depan. Untuk lokasi pabriknya masih di Pulau Jawa. Namun Hidayat masih enggan membocorkan lokasi pasti pabrik tersebut.
Lokasi di Jawa sendiri tak lepas dari fasilitas infrastruktur yang dibutuhkan Foxconn. Selain akses jalan dan listrik, dia bilang Foxconn juga butuh akses menuju bandara. "Mereka ingin bisa melakukan pengiriman logistik lewat udara," katanya.
Untuk produksi pada tahap pertama, Foxconn akan memproduksi komponen untuk telepon genggam. Dengan begitu, kebutuhan komponen ponsel impor bisa digantikan oleh komponen buatan dalam negeri.
Dalam rencana investasi ini, Foxconn membutuhkan ribuan teknisi untuk pabrik mereka. Lalu dalam 10 tahun bisa menciptakan efek berantai sehingga secara total menciptakan jutaan tenaga kerja.
Namun isu minimnya gaji karyawan Foxconn di China, diyakini tidak akan terjadi di Indonesia. Lantaran standar gaji buruh di negara lain terbilang lebih tinggi. Sementara standar gaji pekerja di Indonesia masih tergolong murah. "Saya rasa isu gaji pekerja tidak jadi masalah," ujar dia.
Melihat nilai investasi yang besar, menurut Hidayat tidak tertutup kemungkinan Foxconn meminta insentif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News