Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Havid Vebri
JAKARTA. Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) luluh. Mulai hari ini, Rabu (28/7) PT Freeport Indonesia (PTFI) kembali resmi diberikan izin ekspor mineral tembaga olahan tanpa pemurnian alias konsentrat sebanyak 775.000 metrik ton.
Direktur Jenderal Mineral dan Batubara (Dirjen Minerba), Bambang Gatot Ariyono mengklaim, Freeport sudah memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Kementerian ESDM. Antara lain kesanggupan menyediakan 60% dana pembangunan fasilitas pengolahan dan pemurnian mineral atau smelter untuk enam bulan ke depan.
Serta sewa lahan milik PT Petrokima Gresik yang dianggap sudah mencapai kemajuan 15%. "Oleh karena itu pemerintah menerbitkan persetujuan izin ekspor untuk enam bulan ke depan, kuotanya 775.000 metrik ton," terangnya di Kantor Dirjen Minerba, Senin (27/7).
Ia bilang, komitmen dana yang harus diserahkan oleh Freeport yang nilainya mencapai US$ 80 juta merupakan hasil perhitungan pada bulan Juli 2015. Namun sesungguhnya, Freeport hanya harus membayar sekitar US$ 20 juta. "Besok (hari ini) akan dimasukkan dananya," ungkapnya.
Lebih lanjut ia bilang, saat ini, Kementerian ESDM sudah merekomendasikan izin ekspor konsentrat tembaga kepada Kementerian Perdagangan (Kemdag). "Itu nanti prosesnya disana, rekomendasi di Kemdag, nanti proses continue saja," jelasnya.
Freeport juga sudah mengajukan proses rencana kerja enam bulan ke depan. Sayangnya, ia tidak ia tak mau menjelaskan lebih detil terkait rencana kerja enam bulan ke depan tersebut. "Enam bulan sudah kita bahas lebih detil seperti apa, supaya enam bulan ke depan lebih jelas lagi," ungkapnya.
Sementara itu, Eksekutif Vice President Public Affair Freeport Indonesia, Clementio Lamury mengatakan, pihaknya akan melakukan ekspor pada minggu ini juga. "Kami mulai ekspor Rabu (29/7)," jelasnya.
Ia menandaskan, ekspor 775.000 metrik ton tersebut sudah sesuai dengan permintaan perusahaan. Namun, realisasi ekspor enam bulan sebelumnya masih belum memenuhi kuota. "Belum semua terealisasi, tinggal sedikit," tandasnya, tanpa menyebut detil berapa kuota yang belum terealisasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News