Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. PT Freeport Indonesia (PTFI) masih menanti restu pemerintah untuk Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) 2024-2026.
"Saat ini RKAB PTFI masih dalam proses di Kementerian ESDM. Harapan kami bisa mendapat persetujuan dalam waktu dekat," kata EVP External Affairs PT Freeport Indonesia Agung Laksamana kepada Kontan.co.id, Jumat (5/1).
Sebagai gambaran, pada kuartal III 2023, PT Freeport Indonesia (PTFI) membukukan produksi tembaga sebesar 1,17 miliar pound atau meningkat dari periode sama tahun sebelumnya yang sebesar 1,16 miliar pound. Sementara itu, penjualannya mencapai 1,01 miliar pound atau menurun ketimbang raihan di periode sama di tahun sebelumnya sebesar 1,19 miliar pound.
Baca Juga: Freeport Indonesia Menunggu Lampu Hijau RKAB
Selama sembilan bulan pertama tahun 2023 juga terjadi kenaikan rata-rata harga jual yang sebelumnya sebesar US$ 3,81 per pound menjadi US$ 3,71 per pound.
Adapun, produksi emas di kuartal III 2023 mencapai 1,40 juta ounces atau meningkat dari kuartal III 2022 sebesar 1,33 juta ounces Sementara itu, penjualannya mencapai 1,15 juta ounces atau turun dari periode sama di tahun sebelumnya sebesar 1,35 juta ounces.
Baca Juga: Keterlambatan Proyek Smelter Freeport Indonesia Terjadi Akibat Pandemi Covid-19
Hingga kuartal III 2023, rata-rata harga jual emas mengalami kenaikan dari sebelumnya US$ 1,786 per ounces menjadi US$ 1,932 per ounces.
Dalam laporan kuartal III 2023 Freeport McMoran, volume penjualan konsolidasi PTFI untuk 2023 ditargetkan sebesar 1,5 miliar pound tembaga dan 1,7 juta ounces emas pada tahun 2023.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News