kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Freeport Indonesia raih fasilitas kredit bank US$ 1 miliar untuk proyek smelter


Minggu, 25 Juli 2021 / 17:08 WIB
Freeport Indonesia raih fasilitas kredit bank US$ 1 miliar untuk proyek smelter
ILUSTRASI. Freeport Indonesia mendapatkan fasilitas kredit bank senilai US$ 1 miliar untuk proyek smelter.


Reporter: Filemon Agung | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Freeport Indonesia (PTFI) telah memperoleh fasilitas kredit perbankan senilai US$ 1 miliar dengan tenor 5 tahun guna mendorong proyek-proyek smelter yang ada.

"PTFI baru-baru ini menandatangani fasilitas kredit bank senilai US$ 1 miliar, lima tahun tanpa jaminan, untuk memajukan proyek-proyek ini," kata Chairman & CEO Freeport-McMoRan Richard C. Adkerson dikutip dari laporan kinerja kuartal II 2021, Minggu (25/7).

PTFI pun direncanakan bakal mencari pendanaan tambahan lainnya melalui pembiayaan utang dengan biaya semua utang tersebut dibagi 49% oleh FCX dan 51% oleh PT Inalum. Untuk keseluruhan proyek smelter diperkirakan bakal membutuhkan dana US$ 250 juta.

Baca Juga: Nilai Kontrak Smelter Freeport dengan Chiyoda Membengkak Jadi US$ 2,7 Miliar

Untuk pengembangan proyek smelter di Indonesia, Richard dalam laporan kinerja tersebut mengungkapkan, untuk penambahan kapasitas 300.000 ton di smelter tembaga eksisting di PT Smelting ditargetkan bisa rampung pada akhir 2023 mendatang.

Biaya investasi diperkirakan mencapai US$ 250 juta dan didanai oleh PTFI. Selain peningkatan kapasitas, PTFI pun menargetkan peningkatan porsi saham di PT Smelting.

Dikutip dari laman resmi PT Smelting, porsi saham terdiri dariĀ  60,5% dimiliki oleh Mitsubishi Materials. Sisanya 25% dimiliki oleh PT Freeport Indonesia, kemudian 9,5% oleh Mitsubishi Corporation Unimetal Ltd, serta 5% oleh Nippon Mining and Metals Co, Ltd.

"Meningkatkan kepemilikan di PT Smelting menjadi kepemilikan mayoritas" kata Richard.

Sementara itu, pembangunan smelter di Manyar, Gresik dengan kapasitas 1,7 juta ton senilai US$ 2,8 miliar diharapkan bisa selesai pada 2024. "Pembangunan smelter diharapkan akan selesai sesegera mungkin di 2024 yang bergantung pada tidak ada distrupsi lanjutan dari pandemi," imbuh Richard.

Diketahui, sesuai dengan kewajiban dalam IUPK, Freeport Indonesia perlu merampungkan pembangunan smelter baru pada Desember 2023.

Selanjutnya: Kelanjutan investasi smelter Tsingshan belum pasti

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×