Reporter: Filemon Agung | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. PT Freeport Indonesia (PTFI) menargetkan kontribusi untuk Indonesia pada tahun ini dapat mencapai Rp 70 triliun. Presiden Direktur PTFI Tony Wenas mengatakan, kontribusi ini meliputi pajak, royalti, dividen dan kontribusi lainnya.
"Untuk kontribusi ke Indonesia kita rencanakan tahun ini sekitar US$ 4,7 miliar atau hampir Rp 70 triliun. Termasuk di dalamnya adalah sekitar Rp 9 triliun untuk Pemerintah Provinsi Papua Tengah dan Pemerintah Kabupaten Mimika serta kabupaten lain di Provinsi Papua Tengah," kata Tony dalam siaran pers, Senin (11/12).
Sementara itu, Menteri ESDM Arifin Tasrif mengapresiasi operasional PTFI yang telah memasuki era pertambangan bawah tanah.
"Sekarang masuk ke tambang bawah tanah, masuk lagi ke DMLZ dan semuanya tambang bawah tanah. Dengan kapasitas produksi maksimum dari semua tambang Underground sebesar 240 ribu ton bijih per hari, saat ini PTFI telah mencapai sekitar 213 ribu ton per hari. Dan memang kecepatan Freeport dalam melaksanakan pekerjaan ini patut kita acungkan jempol," ujar Arifin.
Baca Juga: Menteri ESDM Minta Freeport Gunakan Energi Bersih dalam Kegiatan Pertambangan
Arifin berharap dengan perkembangan yang sudah sangat baik tersebut, PTFI tetap berkomitmen menjalankan kewajibannya membangun smelter.
"Ada dua pekerjaan, yang pertama selesai bulan ini penambahan 30% kapasitas smelter pertama (PT Smelting) dan smelter kedua PTFI harus selesai bulan Mei 2024 sehingga semua konsentrat tembaga PTFI dapat diserap di dalam negeri," tambah Arifin.
Sementara itu, Tony menegaskan komitmen PTFI untuk masyarakat sangat besar.
Baca Juga: Freeport Klaim Progres Smelter Masih Sesuai dengan Kesepakatan Pemerintah
Dia menjelaskan, komitmen untuk mendorong kesejahteraan masyarakat Papua tampak dalam komposisi tenaga kerja PTFI yang sekitar 40% adalah karyawan asli Papua.
"Komitmen untuk masyarakat sekitar tentu saja dengan berbagai program tanggung jawab sosial perusahaan yang sangat masif. Sekitar 1,5 triliun per tahun untuk program kesehatan, pendidikan, ekonomi, infrastruktur dan sebagainya, akan terus dilanjutkan sampai dengan akhir tambang" kata Tony.
Adapun, PTFI menargetkan pada tahun 2024 dapat memproduksi 1,7 miliar pound tembaga, 1,9 juta ons emas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News