Reporter: Titis Nurdiana | Editor: Titis Nurdiana
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Operator telekomunikasi, PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan perusahaan Artificial Intelligence (AI) dan Cloud Computing asal Abu Dhabi: G42 Investment AI Holding RSC Ltd (G42).
Mereka siap bekerjasama untuk membangun data center berkapasitas 1.000 megawatt di Indonesia. Dalam kerjasama ini, Smartfren rencanaya akan menggandeng mitra lokal PT Amara Padma Sehati (APS) sebagai salah satu rekanan lokal.
Penandatanganan MoU ini dilakukan oleh Chairman dan CEO Sinar Mas Telecommunication and Technology, Franky Oesman Widjaja dengan CEO G42, Peng Xiao dalam
sebuah acara yang digelar di Expo Dubai, Kamis (4/11). Penekenan kerjasama ini juga dan disaksikan Presiden Joko Widodo dan Crown Prince United Arab Emirates, Sheikh Mohamed bin Zayed bin Sultan Al Nahyan.
Baca Juga: Simak rekomendasi saham SCMA, FREN, dan INKP untuk Rabu (3/11)
Franky Oesman Widjaja, Chairman & CEO, Sinar Mas Telecommunications & Technology mengatakan, data center akan menjadi tulang punggung perkembangan industri digital di Indonesia. Maka, "Kami optimistis, kerjasama ini akan mewujudkan pembangunan pusat data di Tanah Air dan menjaga kedaulatan data nasional yang sedang dilakukan Pemerintah Indonesia," ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (4/11).
Adapun CEO G42, Peng Xiao menambahkan, G42 bersama Etisalat baru saja menggabungkan bisnis pusat data mereka dan menjadikan perusahaan dengan data terbesar di Uni Emirat Arab. Mereka juga siap mengembangkan bisnis data lewat kerjasama ini.
Dengan kerjasama ini, Smartfren dan perusahaan afiliasinya Moratel, penyedia konektivitas berbasis fiber optic akan berkolaborasi dengan APS dan G42 sebagai mitra strategis akan membangun data center. Kolaborasi ini juga diharapkan akan meningkatkan ketahanan, keamanan dan kedaulatan data nasional.
Apalafi, saat ini, kebutuhan pusat data di Indonesia berkembang sangat pesat. Pembangunan infrastruktur pusat data di dalam negeri yang memadai menjadi hal yang mendesak untuk dilakukan.
Dengan pusat data di dalam negeri, ini akan memberi kemampuan akses data yang lebih mudah, cepat dan aman dan akan melengkapi serta memperkuat ekosistim digital untuk mendukung pengembangan ekonomi digital yang sangat pesat serta menciptakan lapangan kerja yang besar dibidang digitalisasi dan industri 4.0.
"Ini merupakan kunci perwujudan ketahanan, keamanan dan kedaulatan data nasional menuju ekonomi digital Indonesia," tambah Franky.
Dalam penutupan perdagangan, Kamis 4 November 2021, saham FREN naik 0,9% atau di harga Rp 109 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
