Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kondisi politik yang memanas di awal tahun membuat pasar kendaraan komersil turun 20% di semester I-2019. Meski demikian para Agen pemegang merek (APM) kondisi pasar bisa membaik
Duljatmono, Marketing Director PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors mengatakan penjualan pada awal tahun lesu akibat pengusaha menahan pembelian. Menurutnya pasar semester II-2019 diharapkan bisa membaik dengan mulainya proyek-proyek infrastruktur yang berjalan.
"Sektor logistik juga diharapkan bisa meningkat," kata Duljatmono, Senin (22/7).
Sekadar info, PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) tahun ini optimis targetkan 55,000 unit penjualan di 2019. Serta juga memperkuat capaian pangsa pasar absolut hingga 45%.
Baca Juga: Puluhan kendaraan meluncur dalam pembukaan GIIAS 2019
Target tersebut terdiri dari 47.000 unit Light Duty Truck (LDT), 7.000 unit Medium Duty Truck (MDT) dan Heavy Duty Truck (HDT). Untuk memenuhi target tersebut, KTB mempersiapkan strategi dari sisi produk dan layanan purnajual.
"Penjualan kami turun tapi kami tidak revisi target," katanya.
Menurutnya untuk proyek konstruksi kebanyakan berasal dari Sumatera dan area Jawa. Hal ini menurutnya imbas pengerjaan proyek lintas jalan tol yang digagas oleh pemerintah. Sementara itu tren kenaikan diharapkan juga ada di sektor sawit atau CPO.
Selain itu Mitsubishi Fuso juga mengandalkan produk baru lewat varian Fighter. Sekedar info pada awal tahun 2019 bulan Januari lalu, sembilan varian Fighter berhasil diluncurkan, dan saat ini enam varian baru kembali dihadirkan untuk memenuhi kebutuhan pasar Indonesia.
Kelanjutan dari peluncuran produk Fighter kali ini merupakan komitmen KTB dalam memperkuat segmen Medium Duty Truck (MDT), serta upaya KTB dalam menyediakan variasi pilihan produk yang beragam dalam memenuhi kebutuhan bisnis konsumen.
Baca Juga: Mitsubishi Fuso perkuat pasar melalui varian baru Fighter
Enam varian baru yang diluncurkan yaitu: FM 65FM (4x2), FM 65 FM Higear (4x2), FM 65FSL (4x2), FM 65 FSL Higear (4x2), FN 61 FL (6x2), FN 62FL HD (6x4). Varian baru ini memiliki variasi chassis panjang, medium, hingga super panjang, dapat mengangkut lebih banyak muatan dengan G.V.W mulai dari 16 hingga 26 ton.
Duljatmono, Direktur KTB menjelaskan sebelum adanya varian baru penjualan Fighter mencapai 200 unit per bulan. Dengan adanya model baru diharapkan penjualan akan meningkat menjadi 300 unit per bulan.
"Kondisi segmen komersial di semester II-2019 diharapkan akan membaik. Kami harap produk Fighter juga bisa meningkatkan pangsa pasar kami di pasar Medium Duty Truck (MDT)," jelasnya.
Secara terpisah, Santiko Wardoyo, Direktur Penjualan dan Promosi, PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI) mengatakan pasar semester I-2019 lesu. Namun calon customer sudah berniat membeli kendaraan dari Hino di semester II-2019.
Baca Juga: Bus Hino RB 285 diserahterimakan ke Harapan Jaya
"Semester II-2019 diharapkan penjualan kami meningkat 15% dibanding semester I-2019," kata Santiko.
Hanya saja penurunan yang tajam pada semester I-2019 membuat Hino harus revisi target. Tahun ini Hino memasang target penjualan menjadi 45.000 unit atau naik tumbuh 12% dibanding periode 2018. Namun saat ini target diturunkan menjadi 37.000 unit. Penjualan Hino periode Januari-Juni 2019 baru sebanyak 14.000 unit.
Meski demikian Hino memasang target untuk tetap menjadi market leader di pasar medium duty truck (MDT). Ditargetkan dengan penguasaan pangsa pasar lebih dari 60%. Sementara itu di pasar Light Duty Truck (LDT) dengan pangsa pasar 35%.
"Kami masih yakin proyek-proyek konstruksi dan logistik bisa mendongrak penjualan di semester II-2019," jelasnya.
Baca Juga: Puluhan kendaraan meluncur dalam pembukaan GIIAS 2019
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News