Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Yudho Winarto
Duljatmono, Direktur KTB menjelaskan sebelum adanya varian baru penjualan Fighter mencapai 200 unit per bulan. Dengan adanya model baru diharapkan penjualan akan meningkat menjadi 300 unit per bulan.
"Kondisi segmen komersial di semester II-2019 diharapkan akan membaik. Kami harap produk Fighter juga bisa meningkatkan pangsa pasar kami di pasar Medium Duty Truck (MDT)," jelasnya.
Secara terpisah, Santiko Wardoyo, Direktur Penjualan dan Promosi, PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI) mengatakan pasar semester I-2019 lesu. Namun calon customer sudah berniat membeli kendaraan dari Hino di semester II-2019.
Baca Juga: Bus Hino RB 285 diserahterimakan ke Harapan Jaya
"Semester II-2019 diharapkan penjualan kami meningkat 15% dibanding semester I-2019," kata Santiko.
Hanya saja penurunan yang tajam pada semester I-2019 membuat Hino harus revisi target. Tahun ini Hino memasang target penjualan menjadi 45.000 unit atau naik tumbuh 12% dibanding periode 2018. Namun saat ini target diturunkan menjadi 37.000 unit. Penjualan Hino periode Januari-Juni 2019 baru sebanyak 14.000 unit.
Meski demikian Hino memasang target untuk tetap menjadi market leader di pasar medium duty truck (MDT). Ditargetkan dengan penguasaan pangsa pasar lebih dari 60%. Sementara itu di pasar Light Duty Truck (LDT) dengan pangsa pasar 35%.
"Kami masih yakin proyek-proyek konstruksi dan logistik bisa mendongrak penjualan di semester II-2019," jelasnya.
Baca Juga: Puluhan kendaraan meluncur dalam pembukaan GIIAS 2019
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News