Reporter: Mimi Silvia | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Harapan perbaikan pertumbuhan ekonomi tahun ini mulai terasa. Daya beli masyarakat tampaknya mulai pulih. Ini tergambar dari meningkatnya penjualan produk konsumtif seperti elektronik.
Walhasil, produsen elektronika pun optimistis tahun ini penjualan bisa tumbuh sekitar 10%-15%. Penopang utama kenaikan penjualan diantaranya dari produk kebutuhan rumah tangga alias home appliance, seperti kulkas, mesin cuci, dan penyejuk ruangan.
Hal ini diungkapkan Ketua Gabungan Pengusaha Elektronik (Gabel) Ali Soebroto kepada KONTAN, Minggu (13/3). "Kami harap penjualan tahun ini menyamai tahun 2014, tumbuh 10%-15%, sebab tahun lalu penjualan elektronika turun," ujar Ali.
Menurut catatan Ali, penurunan penjualan pada tahun lalu berada di kisaran 10%. Adapun produk yang penjualannya mengalami stagnasi adalah televisi.
Sejauh ini, "Pertumbuhan terbesar penjualan tahun ini dicatat AC. Selain untuk rumah tangga, permintaan AC untuk komersial seperti kantor," kata Ali. Penjualan AC setiap tahun naik lantaran iklim tropis dengan musim panas yang makin panjang membuat kebutuhan terhadap produk ini terus meningkat.
Kenaikan penjualan elektronik tahun ini sudah dirasakan beberapa pemain. Salah satunya, PT Hartono Istana Teknologi alias Polytron. Pada dua bulan pertama 2016 penjualan Polytron sudah menggeliat. "Penjualan Januari-Februari 2016 ini mulai tumbuh 10% ketimbang tahun 2015 lalu," kata Tekno Wibowo, Direktur Marketing Polytron.
Sama dengan proyeksi Ali, kenaikan penjualan tertinggi Polytron ada pada produk home appliances, terutama kulkas dan mesin cuci.
"Tahun ini kami masih berharap spending pemerintah terus naik dan harga komoditas juga membaik sehingga penjualan di luar Jawa bisa terangkat," kata Tekno kepada KONTAN, Minggu (13/3).
Melihat kondisi penjualan yang sudah mulai positif tersebut, Tekno berharap penjualan Polytron tahun ini bisa naik di atas target 15%.
Untuk mengejar target penjualan, Polytron telah menyusun rencana bisnis, mulai dari menyiapkan produk baru sampai dengan menggelar program promosi.
Senada, PT Sharp Electronic Indonesia juga menargetkan pertumbuhan penjualan sebesar 15% ketimbang tahun lalu.
Anita Pisceria, General Marketing Product Planning Division Sharp Electronic Indonesia, mengatakan, untuk mendukung pencapaian target penjualan di pasar domestik tersebut, manajemen Sharp akan rutin meluncurkan produk anyar.
Luar Jawa masih lesu
Perlu diketahui, periode April 2015-Maret 2016 lalu, Sharp mencatat pertumbuhan penjualan tipis 2%-5% ketimbang penjualan periode sebelumnya. Adapun selama ini, sumbangan penjualan terbesar ada pada kulkas dengan kontribusi 32%, disusul TV 22%, selebihnya penjualan mesin cuci, AC, dan lain-lain.
Adapun momentum kenaikan penjualan tertinggi elektronik tahun ini diproyeksikan terjadi Juni atau bulan Ramadan. "Saat itu (Ramadan) akan terlihat pertumbuhan penjualannya," kata Anita kepada KONTAN, Senin (7/3).
Pendapat serupa juga disampaikan oleh Tekno, yang memperkirakan terjadinya kenaikan penjualan tajam saat menjelang Lebaran. Adapun produk laris di bulan Ramadan antara lain kulkas dan pendingin udara.
Untuk mempertahankan daya beli, manajemen Polytron tidak berencana menaikkan harga jual lagi tahun ini. Kondisi ini didukung oleh nilai tukar rupiah yang mulai stabil terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Meski begitu, Polytron tak punya rencana sebaliknya atau menurunkan harga jual produk tahun ini.
Soal pasar, penjualan Polytron masih didominasi Pulau Jawa. Sementara itu penjualan luar Jawa masih lesu karena sangat bergantung harga komoditas. Selain domestik, Polytron ekspor ke beberapa negara dengan kontribusi ekspor 5%. "Tahun ini ekspor 5%, karena pasar ekspor tidak terlalu baik," kata Tekno.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News