Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Bermain di bisnis sewa menara dan pemancar, terbukti ampuh mendulang pendapatan perusahaan. Berkah itu sepertinya dirasakan betul oleh PT. Sarana Menara Nusantara. Perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan kode TOWR itu, terus melakukan ekspansi.
”Kami membidik pengembangan usaha, baik secara organik maupun anorganik, dua kesempatan ini tergantung para operator juga,” kata Wakil Presiden Direktur PT. Sarana Menara Nusantara Adam Gifari kepada KONTAN, Selasa (12/7).
Salah satu pengembangan yang dilakukan perusahaannya adalah dengan mengakuisisi menara milik XL Axiata sebanyak 2500 menara. Dengan total nilai investasi Rp 3,56 triliun, perusahaan menanam kepercayaan di bisnis tersebut.
Selain lewat akuisis menara XL Axiata, pertumbuhan revenue perusahaan tahun ini justru belum terlalu banyak didapat dari menara baru. Adam mengungkapkan pertumbuhan justru didapat melalui utilisasi menara yang sudah ada.
”Peningkatan utilisasinya juga bervariasi, tergantung dengan penambahan peralatan operator yang dipasang di tower kami,” imbuhnya.
Kehadiran tower existing juga menjadi fokus perusahaan. Melalui itu, perusahaan melakukan perpindahan dari 3G ke 4G. Atau hanya sekadar meningkatkan kualitas kedua jaringan tersebut. ”Hal itu bisa meningkatkan utilisasi menara atau additional revenue bagi perusahaan menara seperti TOWR,” katanya.
Adam menjelaskan, saat ini perusahaan memiliki 14.500 menara. Semuanya tersebar di Indonesia. TOWR bahkan menjanjikan siap membangun menara untuk operator mana saja di Indonesia.
Saat ini, katanya, telah ada 24.000 tenant yang mengisi sekitar 14.500 menara. Jumlah tersebut diprediksi akan terus meningkat apabila melihat bisnis telekomunikasi di tanah air saat ini.
”Kami justru melihat tren investasi oleh para operator telekomunikasi terus meningkat karena terbantu oleh investasi di infrastruktur secara berkelanjutan oleh pemerintah.” ujarnya optimistis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
