Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyampaikan produksi migas pada semester I 2020 dimana sebagian kontraktor migas masih mencatatkan kinerja di bawah target APBN 2020.
Untuk produksi minyak tercatat ada 7 KKKS yang berhasil mencatatkan produksi di atas target APBN. Ketujuh KKKS tersebut yakni, Mobil Cepu Ltd dengan produksi 220,27 ribu barel per hari (bph) atau 100,1% dari target APBN sebesar 220 ribu bph. Kemudian PT Chevron Pacific Indonesia dengan produksi 179,68 ribu bph atau 105,2% dari target sebesar 170,76 ribu bph.
Selanjutnya, Pertamina Hulu Mahakam (PHM) 30,53 ribu bph atau 101,4% dari target yang dipatok 30,12 ribu bph. Kemudian PHE ONWJ Ltd dengan produksi minyak 29,08 ribu bph atau melampaui target 28,8 ribu bph atau setara 101%.
Baca Juga: Lifting migas semester I-2020 tak capai target APBN
Dua KKKS lainnya yakni Pertamina Hulu Sanga Sanga dan JOB Pertamina-Medco Tomori Sulawesi Ltd dengan realisasi produksi masing masing sebesar 11,80 ribu bph (112,2% dari target) dan 8,02 ribu bph (108,2% dari target). Terakhir ada Medco E&P Natuna dengan raihan produksi 14,18 ribu bph atau 110,6% dari target APBN sebesar 12,82 ribu bph.
Sementara itu, kinerja sejumlah anak usaha Pertamina justru masih berada di bawah target dalam APBN sebut saja Pertamina EP, PHE OSES, Pertamina Hulu Kalimantan Timur.
Dari lifting gas, hanya dua KKKS yang berhasil melampaui target lifting yakni ENI Muara Bakau dengan realisasi lifting sebesar 500 MMscfd atau 102% dari target APBN sebesar 490 MMscfd. Lalu Premiere Oil Indonesia dengan realisasi lifting gas sebesar 219 MMscfd atau 101.9% dari target APBN sebesar 215 MMscfd.
Baca Juga: SKK Migas targetkan pembahasan divestasi Shell di Masela rampung tahun 2021
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto bilang pihaknya melakukan komunikasi intens dengan para KKKS termasuk Pertamina terkait capaian kinerja bulanan. Sementara itu, ia menyampaikan penurunan capaian produksi gas disebabkan oleh sejumlah hal.
"Target WP&B semester I sebesar 7.186 MMscfd, ada unplande shutdown, pengurangan kegiatan pemboran, work over dan rendahnya permintaan membuat capaian total 6.830 MMscfd atau setara 95%," terang Dwi dalam konferensi pers virtual, Jumat (17/7). Ia memastikan pula rendahnya capaian KKKS dalam lifting migas secara umum disebabkan oleh turunnya serapan yang terjadi sepanjang semester I 2020.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News