kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ganjil genap ganggu bisnis rental mobil


Selasa, 19 Maret 2013 / 10:45 WIB
Ganjil genap ganggu bisnis rental mobil
ILUSTRASI. IHSG melemah 0,27% ke level 6.625,69 pada perdagangan Senin (25/10).


Reporter: Cindy Silviana Sukma | Editor: Markus Sumartomjon

JAKARTA. Pengusaha bisnis jasa sewa kendaraan mulai mengkhawatirkan pemberlakukan kebijakan nomor plat kendaraan ganjil genap oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Mereka berharap ada dispensasi.

Pongkie Pamungkas, Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Rental Kendaraan Indonesia (Asperkindo), bilang pemberlakukan kebijakan ini akan berpengaruh terhadap pebisnis sewa kendaraan yang punya wilayah operasi di Jakarta. "Ada 36 perusahaan rental yang punya wilayah operasi di Jakarta dengan total armada sebanyak 100.000 unit," katanya beberapa waktu lalu.

Maklum, Jakarta masih menjadi pasar utama perusahaan sewa kendaraan. Sekitar 90% dari total pelanggan perusahaan rental adalah kalangan korporasi yang berkantor di sekitar Jakarta.

Direktur PT Bara Bentala Indonesia, Andreas Sofiandi, mengakui pasar Jakarta yang potensial. Meski punya cabang di Medan, Pekanbaru, Kalimantan, dan beberapa kota di Jawa, ia mengklaim pendapatan terbesar masih dari Jakarta. "Sekitar 50% dari total pendapatan kami dari Jakarta," katanya. Saat ini, dari sekitar 3.000 unit kendaraan Bara Bentala, sekitar 1.500 unit kendaraan beroperasi di wilayah Jakarta.

Meski bakal terganggu, Andreas mengaku, saat ini belum mengambil langkah antisipasi. Namun, ia berharap, khusus untuk kendaraan sewa ada dispensasi khusus laiknya kendaraan plat kuning yang tidak terimbas aturan ganjil genap.

Salah satu anak usaha Blue Bird Group di bisnis penyewaan kendaraan, yakni PT Pusaka Prima Transport, juga merasa cemas. Dari total 4.000 armada, sekitar 60% beroperasi di Jakarta. Namun Kresna Pirawan, Direktur PT Pusaka Prima Transport masih enggan membeberkan langkah yang akan diambil, seperti menambah jumlah armada. "Kalau penambahan armada tergantung permintaan, otomatis akan bertambah jika permintaan besar," ujarnya.

Sementara itu, PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) sudah ambil ancang-ancang menambah mobil baru sebagai persiapan kebijakan ganjil genap. "Efeknya sebetulnya kecil  tapi tetap harus kami antisipasi," kata Prodjo Sunarjanto,  Presiden Direktur Adi Sarana pada KONTAN.

Sayang, Prodjo enggan membeberkan jumlah armada tambahan di wilayah Jabodetabek. Yang pasti, armada ASSA di wilayah Jabodetabek ada 2.700 unit dan selama ini memberi kontribusi 23% dari total pendapatan ASSA.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×