kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ganti haluan, pendapatan GOLD susut 81,93%


Selasa, 04 April 2017 / 12:38 WIB
Ganti haluan, pendapatan GOLD susut 81,93%


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk mencatatkan pendapatan Rp 9,65 miliar sepanjang tahun lalu. Pendapatan tersebut turun 81,93% ketimbang realisasi pendapatan tahun 2015 yakni Rp 53,39 miliar.

Perubahan lini bisnis dari sektor ritel ke industri telekomunikasi menjadi sebab pendapatan tahun 2016 turun. Patut dicatat, sejak tahun lalu Visi Telekomunikasi tak lagi mencatatkan pendapatan bisnis ritel.

Sementara bisnis telekomunikasi pada tahun lalu tak berjalan setahun penuh. "Pendapatan dari operasi yang dilanjutkan di 2016 hanya tujuh bulan, akuisisi dilakukan di akhir Mei 2016," terang Riady Nata, Sekretaris Perusahaan PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk kepada KONTAN, Senin (3/4).

Kendati pendapatan tak mendaki, rugi neto tahun berjalan perusahaan ini yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias rugi bersih tahun lalu menyusut. Rugi bersih Visi Telekomunikasi 2016 tercatat Rp 1,29 miliar, sementara rugi bersih tahun 2015 yakni Rp 4,34 miliar.

Visi Telekomunikasi berharap, penurunan rugi bersih tahun lalu bisa berlanjut hingga menjadi laba suatu saat nanti. Perusahaan berkode saham GOLD di Bursa Efek Indonesia itu yakin, bisa mewujudkan mimpi tersebut setelah beralih ke sektor telekomunikasi. "Iya (menjaga bottom line positif), kami mau memberikan return bagi pemegang saham," kata Riady. 

Sepanjang kuartal I 2017, Visi Telekomunikasi membangun 65 menara mikro seluler. Target tahun ini membangun total 130 menara mikro seluler. Mereka mengalokasikan anggaran Rp 20 miliar untuk kebutuhan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×