Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Eddy Martono memberikan syarat agar program biodiesel atau bauran Solar yang direncanakan berlanjut di masa kepemimpinan presiden baru dapat terwujud.
Untuk diketahui, Presiden dan Wakil Presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka merencanakan program biodiesel B50 atau bauran Solar dengan 50% minyak sawit bisa tercapai pada 2029. Dan di tahun 2024, rencana biodiesel B40 akan dilakukan sebagai kelanjutan B35 di tahun sebelumnya.
Baca Juga: Apkasindo Sebut Target Prabowo Soal Program B50 Terancam Gagal, Ini Alasannya
Dari sisi produsen, Eddy mengatakan target ini akan sulit tercapai mengingat produksi dan produktivitas sawit relatif stagnan dan cenderung turun.
“Upaya peningkatan produksi dengan program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) atau replanting sejak tahun 2017 sangat rendah. Sementara sejak adanya Moratorium izin baru untuk kelapa sawit, tidak ada lagi perluasan areal oleh perkebunan besar,” ungkapnya saat ditemui Kontan, dalam acara Diskusi Publik Pencegahan Maladministrasi dalam Layanan Tata Kelola Industri Kelapa Sawit yang dilaksanakan di gedung Ombudsman, di kawasan Jakarta Selatan, Senin (27/05).
Sebagai gambaran, produksi Crude Palm Oil (CPO) sepanjang 2023 mencapai 50 juta ton. Jika dinaikkan menjadi 40% atau menjadi B40 maka kebutuhan dalam negeri untuk pangan dan energi adalah sekitar 24 juta ton.
“Produksinya kita sekitar 50-an juta ton CPO, stock rata-rata sekitar 4 sampai 5 juta ton. Tapi produksi selama 2020-2022 ini relatif stagnan, 2023 ini sedikit lebih tinggi dari 2022,” ungkapnya.
Baca Juga: Harga CPO Masih Turun, Simak Sentimen dan Prospeknya ke Depan
Karena produktivitas yang stagnan ini ia mengatakan untuk memastikan program biofuel tetap berjalan dan kebutuhan untuk pangan dan industri dalam negeri serta ekspor terpenuhi, pihaknya mengusulkan adanya area khusus untuk memenuhi target B40 mendatang
“Diusulkan adanya area khusus atau dedicated area untuk kebun energi khususnya pada area yang terdegradasi,” katanya.
“Jadi kebutuhan CPO untuk Biodiesel tahun 2023 ini sebesar 10,65 juta ton untuk B35. Untuk program B40, diperkirakan akan menggunakan CPO sekitar 13-14 juta ton,” tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News