kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.528.000   8.000   0,53%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Gapki: Ekspor minyak sawit Indonesia ke India naik 51% per September 2019


Rabu, 20 November 2019 / 22:37 WIB
Gapki: Ekspor minyak sawit Indonesia ke India naik 51% per September 2019
ILUSTRASI. Petani memindahkan buah kelapa sawit yang baru dipanen, di Padangpariaman, Sumatera Barat, Senin (16/7).


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) mencatat ekspor minyak sawit ke Indonesia ke India meningkat tajam 51% pada September 2019 dibandingkan bulan sebelumnya menjadi 481.000 ton.

Kenaikan ekspor minyak sawit ini karena perubahan kebijakan tarif bea masuk dari Indonesia yang menjadi sama dengan sawit dari Malaysia ke India. Gapki mencatat produksi sawit Indonesia tumbuh 13% secara tahunan menjadi 36 juta ton pada September 2019. 

Baca Juga: Harga saham sektor CPO masuk zona hijau, begini rekomendasi analis

Dari total produksi tersebut, 26 ton terserap di pasar ekspor atau tumbuh 13% dibandingkan ekspor pada Agustus 2019 dan naik 4% secara tahunan.

Direktur Eksekutif Gapki Mukti Sardjono mengatakan, produksi minyak sawit pada September turun 2% dibandingkan bulan Agustus 2019. Produksi sawit di sejumlah provinsi tercatat turun antara lain Sumatra Utara, Kalimantan Tengah dan Jambi.

Namun penurunan produksi itu ditutupi dengan kenaikan produks di sejumlah provinsi lainnya. "Sampai dengan bulan September tahun ini, hujan masih belum turun sehingga telah terjadi water deficit yang mempengaruhi pembentukan bunga betina," ujar Mukti dalam siaran pers, Rabu (20/11). 

Selain itu, kemarau panjang sepanjang tahun 2019 juga menyebabkan pemupukan masih belum dapat dilakukan. Kedua hal tersebut akan mempengaruhi pencapaian produksi tahun depan.

Baca Juga: Gapki: Upaya Uni Eropa mendiskriminasi sawit mendesak diselesaikan

Sementara itu, konsumsi domestik minyak sawit sampai dengan bulan September mencapai 13,1 juta ton atau sekitar 38% lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Penyerapan minyak sawit terbesar di pasar domestik adalah untuk biodiesel yang meningkat dua kali lipat.

Untuk pasar ekspor bulan September dibandingkan Agustus 2019, kenaikan terjadi pada semua semua produk kecuali biodiesel dan minyak laurat. Penurunan ekspor biodiesel yang besar terjadi pada pasar tujuan Tiongkok, negara Asia Tenggara dan Asia Timur lainnya.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×