Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) melaporkan penurunan volume ekspor dan konsumsi minyak sawit Indonesia serta turunannya pada Januari 2025.
Total produksi minyak kelapa sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO) pada Januari 2025 tercatat sebesar 3,828 juta ton, sementara produksi minyak inti sawit atau Palm Kernel Oil (PKO) mencapai 356 ribu ton.
Baca Juga: Berkat Lahan Sitaan, Agrinas Menjelma Jadi Perusahaan Sawit Terbesar di Indonesia
Dengan demikian, total produksi CPO dan PKO mencapai 4,184 juta ton, turun 1,25% dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 4,237 juta ton.
Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, produksi Januari 2025 juga mengalami penurunan 9,7% dari 4,634 juta ton yang tercatat pada Januari 2024.
Konsumsi dan Ekspor Melemah
Dari sisi konsumsi, total penggunaan minyak sawit dan turunannya pada Januari 2025 mencapai 1,871 juta ton, turun 14,45% dibandingkan Desember 2024 yang mencapai 2,187 juta ton.
Sementara itu, ekspor minyak sawit pada Januari 2025 tercatat sebesar 1,96 juta ton, lebih rendah 100 ribu ton dibandingkan Desember 2024 yang mencapai 2,06 juta ton.
Baca Juga: Cisadane Sawit Raya (CSRA) Siapkan Strategi Ini untuk Maksimalkan Kinerja di 2025
Beberapa produk mengalami penurunan ekspor yang cukup signifikan, di antaranya:
- Ekspor oleokimia turun 9,43% dari 428 ribu ton pada Desember 2024 menjadi 388 ribu ton pada Januari 2025.
- Ekspor CPO turun drastis 43,58% dari 69 ribu ton menjadi 39 ribu ton.
- Ekspor produk olahan CPO turun tipis 1,1% dari 1,465 juta ton menjadi 1,449 juta ton.
Dampak Penurunan Ekspor terhadap Nilai Perdagangan
Direktur Eksekutif Gapki, Mukti Sardjono, menyatakan bahwa selain turunnya volume ekspor, harga minyak sawit juga mengalami penurunan.
Pada Desember 2024, harga CPO tercatat sebesar US$ 1.313 per ton (CIF Rotterdam), namun turun menjadi US$ 1.208 per ton pada Januari 2025.
Akibatnya, nilai ekspor minyak sawit Indonesia pada Januari 2025 merosot dari US$ 2,379 miliar (setara Rp 38 triliun) pada Desember 2024 menjadi US$ 2,274 miliar (setara Rp 36 triliun).
Baca Juga: Gapki Perkenalkan Sawit dan Produk Turunannya dari Minyak Goreng hingga Kosmetik
Secara keseluruhan, nilai ekspor minyak sawit pada Januari 2025 berkontribusi sekitar 10,9% dari total ekspor non-migas Indonesia yang mencapai US$ 20,84 miliar.
Penurunan ekspor dan konsumsi membuat stok minyak sawit di dalam negeri meningkat.
Gapki mencatat, stok akhir Januari 2025 mencapai 2,936 juta ton, naik 360 ribu ton dibandingkan stok Desember 2024 yang sebesar 2,576 juta ton.
"Dengan produksi, konsumsi, dan ekspor seperti yang telah disampaikan sebelumnya, stok akhir Januari 2025 mengalami peningkatan signifikan," tutup Mukti Sardjono pada Sabtu (29/3).
Selanjutnya: Jadwal & Cara Tukar Uang Baru di BSI untuk Lebaran 2025
Menarik Dibaca: Blu by BCA Digital Bagi Tips Keuangan Aman Saat Ramadan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News