kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gapki minta diskriminasi sawit oleh Uni Eropa segera ditangani


Rabu, 13 November 2019 / 17:02 WIB
Gapki minta diskriminasi sawit oleh Uni Eropa segera ditangani
ILUSTRASI. Panen tandan buah segar kelapa sawit di Bogor, Jumat (14/6). Gapki meminta agar penanganan diskriminasi minyak sawit oleh Uni Eropa (EU) segera dilakukan. KONTAN/Baihaki/14/6/2019


Reporter: Abdul Basith | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) meminta agar penanganan diskriminasi minyak sawit oleh Uni Eropa (EU) segera dilakukan. Pasalnya hal itu akan mempengaruhi pasar ekspor minyak sawit Indonesia. 

Tidak hanya ke negara yang tergabung ke EU, ekspor minyak sawit ke negara lain juga akan terpengaruh. "EU punya peran penting disamping karena cukup besar ekspornya juga karena EU sebagai influencer bagi negara lain," ujar Ketua Umum Gapki Joko Supriyono saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (13/11).

Baca Juga: Pemerintah telah tunjuk firma hukum untuk gugat Uni Eropa di WTO

Asal tahu saja, sebelumnya Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar juga telah menyurati EU. Dalam surat itu Mahendra menegaskan tuduhan EU terhadap minyak sawit tidak benar.

Adnaya surat tersebut dinilai sebagai langkah nyata oleh Joko. Joko mengapresiasi langkah tersebut yang dapat menjadi peluang negosiasi terkait diskriminasi minyak sawit.

"Ya mungkin saja dapat menjadj peluang negosiasi," terang Joko.

Asal tahu saja sebelumnya EU juga telah menyepakati implementasi Renewable Energy Directive II (RED II) yang dinilai mendiskriminasi minyak sawit. Aturan tersebut melarang penggunaan minyak sawit sebagai bahan biodiesel.

Baca Juga: Cegah kebakaran hutan & lahan, pemegang konsesi harus dibebani tanggung jawab

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×