kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Gapki sebut kegiatan LSM asing meresahkan


Rabu, 11 Maret 2015 / 09:15 WIB
Gapki sebut kegiatan LSM asing meresahkan
ILUSTRASI. Sinopsis drama Korea The Worst of Evil, dibintangi Ji Chang Wook dan Wi Ha Joon yang tayang di Disney+.


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Kegiatan sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) asing telah meresahkan dunia usaha di Indonesia. LSM asing semacam Greenpeace dinilai acap kali menyebarkan kampanye hitam terhadap industri dalam negeri yang merugikan. Karena itu, pengusaha meminta pemerintah memberangus kegiatan LSM asing tersebut.

Ketua Umum dan Gabungan kelapa sawit Indonesia (Gapki) Joko Supriyono mengatakan di banyak negara kegiatan LSM asing telah diharamkan. Ia mengambil contoh di Rusia, di sana LSM baik lokal maupun asing yang menggunakan dana asing.

Bahkan, pada tahun 2013, pihak berwenang Rusia menangkap puluhan aktivis Greenpeace atas dugaan pembajakan dengan ancaman hukuman maksimum 15 tahun penjara.

Demikian halnya juga terjadi pada pemerintah India. Menurut Joko di India, kegiatan Greenpeace dilarang karena kampanye hitamnya mengganggu pertumbuhan industri dan pencapaian target pertumbuhan ekonomi nasional.

"Tiongkok memberlakukan aturan serupa. Di banyak  negara berkembang, kegiatan Greenpeace sudah dilarang karena orientasinya ‘mematikan’ industri nasional yang kompetitif," imbuh Joko, Rabu (11/3).

Sementara itu, Pengamat Lingkungan hidup dan kehutanan Ricky Avenzona menilai, terlalu banyak tindakan LSM yang merendahkan harga diri bangsa dan pemerintah.

Ricky mencontohkan, hal itu bisa dicermati dari tayangan di Youtube dalam audensi antara Harrison Ford dengan Zuklifli Hasan saat jadi Menteri Kehutanan. Jika seorang menteri saja menjadi "impoten" dan seperti tidak punya harga diri ketika  berdiskusi dengan LSM, tentu bisa dengan mudah dibayangkan betapa lemahnya posisi birokrat Indonesia pada jenjang yang lebih rendah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×