kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Gapki sebut kinerja ekspor sawit tergantung pemulihan ekonomi negara tujuan ekspor


Minggu, 26 Juli 2020 / 16:19 WIB
Gapki sebut kinerja ekspor sawit tergantung pemulihan ekonomi negara tujuan ekspor
ILUSTRASI. Pabrik kelapa sawit PT Cisadane Sawit Raya Tbk (CSRA)


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Hingga Mei 2020, kinerja ekspor minyak sawit Indonesia tidak terlalu menggembirakan. Pasalnya, ekspor minyak sawit dan turunannya sejak Januari hingga Mei tercatat sebesar 12,73 juta ton atau mengalami penurunan 13,7% dari periode yang sama tahun lalu.

Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Joko Supriyono pun mengaku sulit untuk memproyeksi kinerja ekspor minyak sawit di semester II tahun ini.

"Sangat sulit memprediksi [kinerja ekspor] karena tergantung seberapa cepat pemulihan ekonomi di beberapa negara," ujar Joko kepada Kontan, Jumat (24/7).

Baca Juga: Soal wacana DMO sawit, pelaku industri sarankan perlunya kajian terlebih dahulu

Joko berharap ekonomi China bisa segera pulih. Tak hanya itu, ekonomi India diharapkan mulai pulih di semester II sehingga bisa secara bertahap mengimpor kembali. Dia berpendapat, dengan pulihnya ekonomi negara-negara tersebut, maka kegiatan ekspor minyak sawit Indonesia masih tetap berlangsung.

"Paling tidak pasar-pasar besar masih berjalan, tidak berhenti total," ujar Joko.

Adapun, berdasarkan data Gapki, kinerja ekspor minyak sawit Indonesia ke beberapa negara tujuan seperti China, India hingga Uni Eropa masih tercatat mengalami penurunan. Di Mei, ekspor minyak sawit ke China turun 21% dari April, ke India turun 9,2%, dan ke Uni Eropa turun 16,62%.

Baca Juga: Gapki harap penguatan ISPO bisa jawab berbagai isu sawit

Joko pun mengaku belum bisa memproyeksi akan seperti apa ekspor ke negara-negara tersebut bila ekonomi negara tersebut bisa pulih. Namun, dia mengatakan kinerja ekspor tahun ini akan sulit bila menyamai dengan kinerja tahun lalu.

Meski begitu, Joko juga mengatakan pihaknya masih akan terus menyasar pasar ekspor. "Tetap menyasar ekspor karena dalam negeri sudah tercukupi," ujar Joko.

Baca Juga: Pemerintah Menyiapkan Aturan DMO Minyak Sawit dan Harga Acuannya

Adapun, sejak Januari hingga Mei 2020, konsumsi minyak sawit dan turunannya di dalam negeri mencatat peningkatan sebesar 3,6% menjadi 7,33 juta ton dibandingkan periode yang sama lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×