Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun politik sering dianggap jadi momok bagi pengusaha. Namun ternyata Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) memandang positif tahun politik.
Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) Adhi S Lukman mengatakan tahun politik justru membuat uang beredar di masyarakat makin banyak. "Kami optimistis industri makanan dan minuman tahun ini bisa tumbuh di atas sebesar 8,4%," kata Adhi kepada KONTAN akhir pekan lalu.
Selain itu, pihaknya memandang kondisi perekonomian Indonesia kian membaik dibanding tahun lalu. Selain itu, investasi yang masuk di sektor mamin juga bisa meningkat dibanding tahun lalu.
Sementara pelaku usaha seperti PT Kino Indonesia Tbk juga pasang target tinggi. Menurut Harry Sanusi, Presiden Direktur PT Kino Indonesia Tbk, jika pada 2017 perseroan hanya mematok pendapatan konservatif alias sama dengan tahun sebelumnya, maka di 2018 ini emiten berkode saham KINO cukup percaya diri kinerja bisa tumbuh. "Target pendapatan 2018 bisa naik 10% dan profit naik 50%," jelas Harry kepada KONTAN beberapa saat lalu.
Rencananya, Kino menargetkan mampu meraih kenaikan pendapatan lewat peluncuran sekitar 50 Stock Keeping Unit (SKU) di tahun ini. Adapun kategori produknya berkutat di produk pereda panas dalam, personal care dan home care. Produk tersebut merupakan inovasi dari internal perusahaan. "Kontribusi pendapatan dari produk eksisting sebesar 70% dan produk baru 30%,"tambahnya.
Dari catatan Kemenperin, kinerja industri makanan dan minuman (mamin) setiap tahun cukup tinggi dengan rata-rata di atas pertumbuhan sektor manufaktur. Pada triwulan III tahun 2017, pertumbuhan industri mamin sebesar 9,46 % atau naik dibanding capaian di triwulan II/2017 sekitar 7,19%. Pada periode Januari-September 2017, nilai ekspor produk mamin termasuk minyak kelapa sawit mencapai US$ 23,3 miliar, yang membuat neraca perdagangan menjadi positif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News