kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Gapmmi: Prospek industri makanan minuman sulit diprediksi sebab dipengaruhi daya beli


Minggu, 22 Maret 2020 / 14:13 WIB
Gapmmi: Prospek industri makanan minuman sulit diprediksi sebab dipengaruhi daya beli
ILUSTRASI. Warga memlih makanan dan minuman saat berbelanja di Pasar Swalayan di Bandung.


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Herlina Kartika Dewi

Adhi mengungkapkan pembatasan tersebut membuat pangan segar jadi sulit terserap. 

Selain itu, Adhi membeberkan laporan dari lapangan yang menunjukkan penjualan ritel mamin di dalam kota terpantau meningkat, tapi di luar kota justru menurun.  "Ini yang agak kontradiktif, makanya pemerintah juga sedang berusaha menjaga daya beli," katanya.

Adhi bilang pemerintah sudah mencoba menjaga daya beli dengan memberikan insentif mulai dari pelonggaran aturan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 dan 25 hingga memberikan bantuan langsung tunai (BLT) bagi yang membutuhkan. 

Baca Juga: Pemerintah Berikan Insentif Pajak bagi Industri Padat Karya

Untuk menanggulangi penurunan daya beli di pusat perbelanjaan yang diakui Adhi penjualannya merosot hingga 70% akan didorong lewat platform online. "Makanya pemerintah mau memberikan diskon melalui online yang ditanggung oleh pemerintah," ujarnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×